Sentil Bos Perbanas, LPS: Bank Jangan Salahkan Regulator Mulu

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
09 April 2021 17:40
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa dalam acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (tangkapan Layar Youtube Jasa Keuangan)
Foto: Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa dalam acara Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional (tangkapan Layar Youtube Jasa Keuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Regulator dan perbankan serta dunia usaha harus bersama-sama berjalan untuk pemulihan ekonomi Indonesia. Bila tidak, maka ekonomi akan terus tertekan dan masyarakat semakin tidak berdaya.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa dalam Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional di Bali, Jumat (9/4/2021). Turut hadir di acara tersebut adalah Kartika Wirjoatmodjo yang merupakan Ketua Umum Perbanas.

Purbaya menjelaskan beberapa waktu lalu, Tiko sapaan Kartika mengirimkan surat ke LPS yang berisi permintaan penghapusan premi.

"Kami jawab nggak bisa. Karena UU nggak mengizinkan. Kalau emang itu dimungkinkan dan dampak positif ke perekonomian dan akan evaluasi ulang dan konsultasi dengan DPR," jelasnya.

Persoalan ekonomi saat ini, menurut Purbaya adalah kredit. Sehingga dia menyarankan agar bank dipaksa untuk menyalurkan kredit ketimbang disimpan di Bank Indonesia (BI).

"Saya tantang pak Tiko untuk imbau atau paksa untuk menyalurkan uangnya, jangan taruh di BI saja. Kalau itu terjadi akan serius evaluasi dan pertimbangkan premi tersebut," terang Purbaya.

Hal tersebut, kata Purbaya lebih produktif dibandingkan suara sumbang dari perbankan ke regulator.

"Kalau benar-benar dilakukan, berdampak positif bisa recovery ekonomi. Asal Perbanas sadar jangan salahin pemerintah dan regulator saja. Ya pak Tiko ya," tegas Purbaya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dipantau Ketat Sri Mulyani Cs, Gimana Korporasi RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular