UNTR Sebut Proyek PLTU Rp 60,9 T Bakal Mundur ke 2022

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
09 April 2021 15:05
PLTU Tanjung Jati B (Dok. PLN)
Foto: PLTU Tanjung Jati B (Dok. PLN)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT United Tractors Tbk (UNTR) menyebut rencana operasi proyek ekspansi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B, tepatnya unit 5 dan 6 di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akan mundur dari target.

Direktur PT United Tractors Tbk Iwan Hadiantoro mengatakan mundurnya target operasi PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6 berkapasitas 2x1.000 mega watt (MW) ini dikarenakan terdampak pandemi Covid-19.

Sampai saat ini menurutnya perkembangan konstruksinya sudah mencapai sekitar 98%. Namun karena pandemi Covid-19, pihaknya saat ini masih terus melakukan negosiasi dengan PT PLN (Persero) untuk menentukan tanggal dimulainya operasi dari PLTU Tanjung Jati B ini.

"Namun saat ini karena pandemi Covid-19, kita masih negosiasi dengan PLN untuk menentukan tanggal dimulainya operasi dari Tanjung Jati," ungkapnya dalam RUPS dan Public Expose UNTR yang digelar secara virtual, Jumat (09/04/2021).

Dia mengatakan, proyek PLTU ini diperkirakan mundur sekitar enam bulan dari rencana awal, sehingga kemungkinan PLTU ini akan beroperasi pada awal 2022.

"Kemunduran sekitar enam bulan dari initial target. Saat ini diperkirakan baru akan mulai operasi di awal tahun 2022 nanti," lanjutnya.

Kebutuhan batu bara untuk PLTU Tanjung Jati B ini menurutnya sekitar 7,5 juta ton setiap tahunnya. Menurutnya, PT Bhumi Jati Power (BJP) sebagai operator PLTU Tanjung Jati B ini sudah menetapkan beberapa pemasok batu baranya.

"Sudah menetapkan beberapa supplier untuk penyediaan batu bara," ungkapnya.

Seperti diketahui, BJP merupakan konsorsium dari tiga perusahaan, antara lain Sumitomo Corporation (50%), UNTR (25%), dan The Kansai Electric Power Co. Inc. (25%). BJP kini tengah membangun proyek ekspansi PLTU Tanjung Jati B, yakni unit 5 dan unit 6 dengan kapasitas 2x1.000 MW. Proyek ekspansi ini berdekatan dengan empat unit yang telah beroperasi sebelumnya, PLTU Tanjung Jati B unit 1-4.

Rencananya PLTU Tanjung Jati B unit 5 dan 6 ini akan memasok listrik ke PLN selama 25 tahun sejak beroperasi. Proyek ini diperkirakan memakan dana hingga US$ 4,2 miliar atau sekitar Rp 60,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per US$).


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspansif, UNTR Anggarkan Capex Lebih dari Dua Kali Lipat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular