
Sempat Hilang, Jack Bukan Lagi Orang Paling Tajir di China

Keberadaan Jack Ma telah menjadi isu seiring pemerintah China menyoroti bisnisnya, Alibaba pada akhir 2020 lalu. Muncul spekulasi yang berkembang mengenai hilangnya Jack Ma selama 2 bulan.
Pengawasan ini dilakukan karena perusahaan pria 56 tahun itu berurusan dengan aparat hukum mengenai pelanggaran anti monopoli yang ditekan Presiden Xi Jinping.
Bahkan, pria kelahiran Hangzhou ini juga diisukan meninggal dunia. Sebuah portal Mediamass yang mengabarkan berita tersebut, yang kemudian tersebar sangat cepat di tengah-tengah berita menghilangnya sang taipan teknologi itu. Akun yang mengklaim diri dapat dipercaya itu menulis 'R.I.P JackMa'.
Kemudian pada Maret 2020, kabar tak mengenakan menerpa bisnis Jack Ma. Browser internet milik Alibaba, UC Browser dihapus dari beberapa toko aplikasi di China yang dioperasikan Huawei dan Xiaomi.
Hal tersebut terjadi sehari setelah Presiden China Xi Jinping mengumumkan akan memulai tindakan keras terhadap perusahaan teknologi besar.
Melansir Financial Times, sebuah laporan menunjukkan bahwa Ma dikabarkan terlihat terbang ke Beijing tiga hari hingga bulan Oktober 2020 untuk membahas nasib perusahaannya dengan regulator China.
Ia diketahui sedang bernegosiasi secara intens dengan pemerintah China perihal sanksi yang akan dijatuhkan kepada perusahaannya itu.
Dalam sesi setelah perjalanan dinasnya, Ma lebih banyak memilih untuk pulang langsung ke rumah dan menutup diri dari publik.
Pada 3 November 2020 kemudian regulator China menghentikan rencana IPO raksasa fintech Ant Group, di mana Ma adalah pemegang saham individu terbesar di Hong Kong dan Shanghai.
Ketika Jack Ma dan kerajaan fintechnya diselidiki pemerintah China, ia memutuskan untuk menahan diri dan mengurangi pinjaman online dan bahkan menghapus aplikasi Huabei. Dia pun berencana melunasi utang 1.000 renminbi terakhirnya.
"Melalui baptisan dalam semangat komunisme, saya mengendalikan keinginan saya untuk mengkonsumsi. Saya akhirnya akan terbebas," terang Jack Ma melansir dari Los Angeles Times dikutip Rabu (7/4/2021).
Layanan Ant Grup Huabei pun kini menjadi perdebatan di China. Sebagian membela layanan ini dan menyalahkan peminjam yang boros dan tak bisa mengatur keuangannya. Sebagian lagi menyalahkan rayuan yang dibuat perusahaan.
Jack Ma memang dipandang sebagai seorang figur yang dibenci oleh rezim Presiden Xi Jinping dan Partai Komunis. Ia seringkali mengkritik sistem perbankan China yang dikendalikan Partai Komunis, sebagai sistem yang ketinggalan zaman.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]