
Sempat Hilang, Jack Bukan Lagi Orang Paling Tajir di China

Jakarta, CNBC Indonesia - Berharta US$ 48,4 miliar tahun ini atau setara Rp 677,6 triliun (Kurs Rp 14.000/US$), rupanya Jack Ma bukan lagi sebagai orang nomor 'wahid' terkaya di dunia asal China.
Namun kekayaan tersebut naik 24,7% dari total kekayaannya tahun lalu yang mencapai US$ 38,8 miliar menurut Forbes.
Kekayaan Jack Ma sejak 2017 terus melonjak, meski pada 2019 sempat turun. Namun kemudian total kekayaannya kembali melesat.
Pada 2017 kekayaan Jack Ma dilansir Forbes mencapai US$ 28,3 miliar, kemudian pada 2018 meningkat menjadi US$ 39 miliar. Namun kemudian pada 2019 turun tipis menjadi US$ 37,3 miliar.
Kemudian pada 2020-2021 kekayaannya terus naik, pada 2020 kekayaan mencapai US$ 38,8 miliar dan menjadi US$ 48,4 miliar pada 2021.
Kekayaan Jack Ma berhasil diperolehnya dari mendirikan dan menjalankan perusahaan e-commerce Alibaba. Sebelum mendirikan Alibaba, Ma bekerja sebagai guru bahasa Inggris.
Menurut laporan E-commerce Business China, Alibaba yang adalah salah satu merek e-commerce yang terkenal di dunia, didirikan pertama kali pada bulan Juni 1999.
Ma mendirikan Alibaba bersama dengan 18 mitranya di sebuah apartemen kecil di Hangzhou. Kemudian Alibaba memperoleh modal ventura pertama sebesar US$ 5 juta. Penggalangan dana itu dipimpin oleh Fidelity Investment.
Pada tahun 2000, Alibaba meluncurkan Chinese Suppliers yang menyediakan layanan e-commerce untuk perusahaan menengah dan sedang.
Kemudian pada tahun-tahun selanjutnya, bisnis Alibaba makin berkembang hingga ke luar negeri, dan meluncurkan layanan International TrustPass pada Maret 2003.
Dua bulan kemudian, pada Mei, situs belanja Taobao lahir. Dalam 20 hari awal peluncurannya, pengunjungnya sudah mencapai 10.000 orang.
Selang beberapa bulan kemudian, di tahun 2020 atau tepatnya pada bulan Oktober, sistem pembayaran online Alipay dirilis, dan dengan platform pembayaran yang bermanfaat ini, Alibaba berhasil mencapai pendapatan harian sebesar 1 juta yuan.
Pada Januari 2004, total turnover Taobao mencapai 34 juta yuan, dengan pengunjung harian 3 juta orang, dan menjual 800.000 item. Platform ini bahkan memiliki anggota lebih dari 230.000 orang. Pada bulan Juni di tahun yang sama Taobao meluncurkan Alitalk, alat pengiriman pesan instan untuk pembeli dan penjual.
Pada Mei 2006, Taobao Mall didirikan. Ini merupakan situs belanja online lainnya yang diluncurkan Alibaba. Kemudian pada Januari 2007, Ali Software didirikan di Shanghai, yang berarti Alibaba telah memasuki bidang perangkat lunak perdagangan. Pada November 2007, Alibaba go public di Hong Kong.
Pada bulan Mei 2008, bersama dengan Softbank, Alibaba mendirikan perusahaan patungan (joint company) untuk memperluas pasar Jepang.
Pada Agustus 2008, pengguna terdaftar telah meningkat menjadi 100 juta orang, volume perdagangan harian juga meningkat menjadi lebih dari 450 juta dan transaksi harian lebih dari 2 juta.
Pada 2014, Alibaba melakukan initial public offering (IPO) di New York, IPO ini mencetak rekor sebagai penawaran saham publik terbesar di dunia, mengumpulkan US$ 25 miliar.
Selang beberapa tahun kemudian, atau tepatnya pada September 2019, Jack Ma mengundurkan diri sebagai executive chairman Alibaba dan digantikan oleh CEO Yong Zhang yang juga dikenal sebagai Daniel Zhang.