Bursa Eropa Dibuka Menguat Ikuti Kabar Bagus AS & China

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
06 April 2021 15:39
A monitor is pictured for the official share trading Siemens Healthineers start following an initial public offering  (IPO) at the trading floor of Frankfurt’s stock exchange in Frankfurt Germany, March 16, 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada sesi awal perdagangan Selasa (6/4/2021), berkat hembusan sentimen positif dari Amerika Serikat (AS) dan China usai libur Paskah.

Indeks Stoxx 600 yang berisi 600 saham unggulan Eropa itu dibuka menguat sebesar 0,6% pada sesi pembukaan, dengan indeks saham sektor bahan baku dasar melesat 2% memimpin reli di semua sektor, kecuali indeks saham sektor telekomunikasi.

Selang 15 menit kemudian, reli indeks Stoxx 600 bertambah 2,9 poin (+0,67%), menjadi 435,1. DAX Jerman lompat 123,6 poin (+0,82%) ke 15.230,77 dan CAC Prancis bertambah 31,8 poin (+0,52%) ke 6.134,74. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris naik 70,4 poin (+1,04%) ke 6.807,7.

Bursa Eropa mendapat hembusan angin positif dari bursa Asia Pasifik di mana pasar bergerak variatif setelah China melaporkan indeks aktivitas sektor jasa tumbuh pada Maret, sebagaimana terlihat dari Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI).

Dari AS, kontrak berangka (futures) bursa saham mengindikasikan koreksi pada pembukaan nanti setelah Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 pada Senin mencetak rekor tertinggi baru merespons rilis data tenaga kerja AS pada Jumat yang positif.

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan ada 916.000 pekerja baru yang mendapatkan slip gaji pada Maret. Angka itu jauh lebih baik dari ekspektasi ekonom sebanyak 675.000 slip gaji.

Kabar mencengangkan muncul dari Credit Suisse terkait mundurnya beberapa pejabat teras dan pemangkasan dividen dan bonus mereka. Bank berbasis di Swiss tersebut mengumumkan bahwa mereka merugi US$ 4,7 miliar akibat kasus Archegos Capital Management.

Bank asal Swiss tersebut memperkirakan bakal menanggung rugi sebelum pajak pada kuartal I-2021 senilai 900 juta Swiss francs (US$ 960,4 juta).

Investor juga bakal memantau angka pengangguran zona euro, sementara Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) merilis laporan "World Economic Outlook and Global Financial Stability Report."

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular