Duo Saham Erick Juara, Saat Saham Grup Bakrie & MNC Ambles

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
06 April 2021 16:38
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham duo emiten Grup Mahaka milik Menteri BUMN Erick Thohir berhasil ditutup menjadi jawara pada perdagangan hari ini, Selasa (6/4/2021). Sementara, saham emiten Grup MNC milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo dan saham induk media milik Grup Bakrie terperosok sebagai top losers pada perdagangan sesi II.

Meskipun sempat ambles ke zona merah pada tadi pagi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat hari ini. IHSG naik 0,54% dan kembali ke level psikologis 6.000 ke posisi 6.002,77 pada penutupan sesi II, Selasa (6/4).

Menurut data BEI, ada 301 saham naik, 186 saham merosot dan 159 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,28 triliun dan volume perdagangan mencapai 17,38 miliar saham.

Investor asing pasar saham keluar dari Indonesia di tengah menghijaunya IHSG, dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 199,72 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 115,14 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (6/4).

Top Gainers

  1. Mahaka Media (ABBA), saham +34,83%, ke Rp 240, transaksi Rp 88,7 M

  2. Matahari Putra Prima (MPPA), +18,78%, ke Rp 430, transaksi Rp 157,8 M

  3. Mahaka Radio Integra (MARI), +14,40%, ke Rp 286, transaksi Rp 158,9 M

  4. Sanurhasta Mitra (MINA), +13,51%, ke Rp 84, transaksi Rp 15,7 M

  5. Adi Sarana Armada (ASSA), +10,61%, ke Rp 1.980, transaksi Rp 176,2 M

Top Losers

  1. Sunindo Adipersada (TOYS), saham -6,99%, ke Rp 266, transaksi Rp 11,5 M

  2. Guna Timur Raya (TRUK), -6,54%, ke Rp 200, transaksi Rp 5,8 M

  3. Bank MNC Internasional (BABP), -6,41%, ke Rp 73, transaksi Rp 9,5 M

  4. Visi Media Asia (VIVA), -5,71%, ke Rp 66, transaksi Rp 8,9 M

  5. Delta Dunia Makmur (DOID), -2,59%, ke Rp 376, transaksi Rp 81,1 M

Pada hari ini, duo saham Grup Mahaka, ABBA dan MARI, berhasil merajai top gainers. Saham ABBA melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 34,83% ke Rp 240/saham. Nilai transaksi saham ini sebesar Rp 88,7 miliar.

Setali tiga uang, saham sang anak usaha, MARI, juga melejit 14,40% ke Rp 286/saham dengan nilai transaksi Rp 158,9 miliar. Dengan ini saham MARI sudah melesat tiga hari perdagangan beruntun.

Sebelumnya, dalam paparan publik insidental pada 23 Maret 2021, Manajemen ABBA menyebutkan terjadinya kenaikan harga saham perusahaan secara signifikan disebabkan karena adanya aksi korporasi yang dilakukan oleh anak usahanya, MARI.

Hal ini berkaitan dengan pengembangan teknologi yang tengah dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Direktur Utama Mahaka Media Adrian Syarkawi mengatakan, sebelumnya terjadi kenaikan harga saham anak usaha perusahaan terlebih dahulu lalu berdampak pada anak usahanya.

Dia menjelaskan, anak usahanya ini saat ini memang tengah dalam prose masuknya investor baru yang ditargetkan proses ini akan rampung pada kuartal kedua tahun ini. Adapun aplikasi yang dimaksud tengah dikembangkan oleh MARI adalah Noice.

Masuknya calon investor baru dari kalangan modal ventura (venture capital/VC) ini merupakan lanjutan dari proses yang sudah dimulai, di mana sebelumnya dua VC telah resmi menjadi pemegang saham di MARI, yakni Kinesys Group dan Alpha JWC Ventures.

Sementara itu, dari sisi holding usaha dia menyebutkan baru-baru in perusahaan baru saja membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan dua perusahaan yang masih terafiliasi, yakni PT Trinugraha Thohir dan PT Kreasi Karya Bangsa.

JV ini membentuk PT Khazanah Alwahda Kreatif untuk pengembangan aplikasi komunitas dengan target market adalah segmen yang sama dengan anak usahanya, Republika.

Kabar terbaru, berdasarkan keterbukaan informasi pada 30 Maret lalu, manajemen MARI mengumumkan pembentukan usaha patungan bersama PT Nusantara Teknologi Terdepan.

Perusahaan patungan tersebut bernama PT Cepat Untung Agar Nikmat, yang didirikan pada 29 Maret 2021.

Komposisi modal untuk usaha patungan tersebut, yakni modal dasar sebesar Rp 1 miliar dan modal disetor dan ditempatkan sebesar Rp 250 juta.

Menurut rilis perusahaan tersebut, tujuan transaksi ini untuk pengembangan digital media perseroan.

Adapun komposisi kepemilikan saham, sebesar 60% atau Rp 150 juta dikuasai PT Nusantara Teknologi Terdepan dan 40% atau Rp 100 juta dimiliki MARI.

Berbeda dengan emiten besutan Erick Thohir di atas, saham bank BABP milik Grup MNC dan saham Grup Bakrie VIVA malah terjerumus ke zona merah sebagai top losers.

Saham BABP ambles 6,41% ke Rp 73/saham dengan nilai transaksi Rp 9,5 miliar. BABP melanjutkan pelemahan sejak penutupan perdagangan kemarin, saat ditutup melorot 3,70% ke Rp 78/saham.

Sementara, saham emiten induk media Grup Bakrie VIVA ambles 5,71% ke Rp 66/saham hari ini.

Para pelaku pasar tampaknya mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah saham ini menyentuh auto rejection atas (ARA) 34,62% ke Rp 70/saham pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (5/4).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular