Saham Erick Thohir Ngamuk, Saat Saham Grup Media Bakrie Drop

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
06 April 2021 12:52
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten milik Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu saham yang banyak diborong investor, setelah ada kabar pengembangan NOICE. Pada saat yang sama saham media milik Group Bakrie menjadi salah satu pecundang pada perdagangan sesi I.

Setelah sempat ambles di awal perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat pada sesi I. IHSG naik 0,44% ke posisi 5996,44 pada penutupan sesi I perdagangan Selasa (6/4/2021).

Menurut data BEI, ada 275 saham naik, 178 saham merosot dan 176 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,47 triliun dan volume perdagangan mencapai 11,17 miliar saham.

Investor asing pasar saham keluar dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 76,97 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 44,09 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (6/4).

Top Gainers

  1. Sanurhasta Mitra (MINA), saham +21,62%, ke Rp 90, transaksi Rp 12,8 M

  2. Adi Sarana Armada (ASSA), +11,17%, ke Rp 1.990, transaksi Rp 152,4 M

  3. Surya Esa Perkasa (ESSA), +8,29%, ke Rp 392, transaksi Rp 93,8 M

  4. Bank Ganesha (BGTG), +6,96%, ke Rp 123, transaksi Rp 9,8 M

  5. Mahaka Radio Integra (MARI), +6,40%, ke Rp 266, transaksi Rp 26,7 M

Top Losers

  1. Optima Prima Metal Sinergi (OPMS), saham -6,99%, ke Rp 665, transaksi Rp 9,5 M

  2. Guna Timur Raya (TRUK), -6,54%, ke Rp 200, transaksi Rp 5,7 M

  3. Visi Media Asia (VIVA), -5,71%, ke Rp 66, transaksi Rp 8,7 M

  4. Bank Panin Dubai Syariah (PNBS), -3,90%, ke Rp 74, transaksi Rp 4,3 M

  5. Multipolar (MLPL), -3,10%, ke Rp 125, transaksi Rp 28,6 M

Bila menilik data di atas, emiten hotel MINA menjadi jawara top gainers sesi I, setelah melesat 21,62% ke Rp 90/saham. Nilai transaksi saham ini sebesar Rp 12,8 miliar.

Dengan ini, saham emiten yang melantai sejak 2017 silam ini telah menguat 13,92% dalam sepekan.

Tidak mau kalah, dua saham emiten Grup Mahaka, yang didirikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir, MARI dan ABBA, juga berhasil menjadi top gainers siang ini.

MARI melonjak 6,40% ke Rp 266 dengan nilai transaksi Rp 26,7 miliar. Dengan ini saham MARI sudah melesat tiga hari perdagangan beruntun.

Sementara, saham ABBA berada di posisi enam besar top gainers setelah melejit 6,18% ke Rp 189/saham. Saham ABBA berhasil rebound setelah kemarin merosot 0,56% ke Rp 178/saham.

Sebelumnya dalam paparan publik insidental pada 23 Maret 2021, Manajemen ABBA menyebutkan terjadinya kenaikan harga saham perusahaan secara signifikan disebabkan karena adanya aksi korporasi yang dilakukan oleh anak usahanya, MARI.

Hal ini berkaitan dengan pengembangan teknologi yang tengah dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Direktur Utama Mahaka Media Adrian Syarkawi mengatakan, sebelumnya terjadi kenaikan harga saham anak usaha perusahaan terlebih dahulu lalu berdampak pada anak usahanya.

Dia menjelaskan, anak usahanya ini saat ini memang tengah dalam prose masuknya investor baru yang ditargetkan proses ini akan rampung pada kuartal kedua tahun ini. Adapun aplikasi yang dimaksud tengah dikembangkan oleh MARI adalah Noice.

Masuknya calon investor baru dari kalangan modal ventura (venture capital/VC) ini merupakan lanjutan dari proses yang sudah dimulai, di mana sebelumnya dua VC telah resmi menjadi pemegang saham di MARI, yakni Kinesys Group dan Alpha JWC Ventures.

Sementara itu, dari sisi holding usaha dia menyebutkan baru-baru in perusahaan baru saja membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) dengan dua perusahaan yang masih terafiliasi, yakni PT Trinugraha Thohir dan PT Kreasi Karya Bangsa.

JV ini membentuk PT Khazanah Alwahda Kreatif untuk pengembangan aplikasi komunitas dengan target market adalah segmen yang sama dengan anak usahanya, Republika.

Kabar terbaru, berdasarkan keterbukaan informasi pada 30 Maret lalu, manajemen MARI mengumumkan pembentukan usaha patungan bersama PT Nusantara Teknologi Terdepan.

Perusahaan patungan tersebut bernama PT Cepat Untung Agar Nikmat, yang didirikan pada 29 Maret 2021.

Komposisi modal untuk usaha patungan tersebut, yakni modal dasar sebesar Rp 1 miliar dan modal disetor dan ditempatkan sebesar Rp 250 juta.

Menurut rilis perusahaan tersebut, tujuan transaksi ini untuk pengembangan digital media perseroan.

Adapun komposisi kepemilikan saham, sebesar 60% atau Rp 150 juta dikuasai PT Nusantara Teknologi Terdepan dan 40% atau Rp 100 juta dimiliki MARI.

Berbeda dengan saham-sahma di atas, saham emiten induk media Grup Bakrie VIVA malah ambles 5,71% ke Rp 66/saham siang ini.

Tampaknya, para pelaku pasar melakukan aksi ambil untung setelah saham ini menyentuh auto rejection atas (ARA) 34,62% ke Rp 70/saham pada penutupan perdagangan kemarin, Senin (5/4).

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular