
Lepas BBCA-BBRI, 'Bandar Besar' Borong BBNI-INCO

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau pada perdagangan sesi I Selasa (6/4/2021). Indeks bursa saham acuan nasional tersebut menguat 0,44% ke level 5.996,44.
Data perdagangan mencatat sebanyak 275 saham terapresiasi, 178 terdepresiasi, dan 176 lainnya stagnan. Nilai transaksi pada perdagangan sesi I hari ini mencapai Rp 5,5 triliun. Namun, investor asing masih melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 77 miliar di pasar reguler.
Ada enam saham yang dijual oleh investor asing pada perdagangan sesi I hari ini. Berikut keenam saham yang dijual oleh investor asing pada perdagangan sesi I Selasa (6/4/2021).
Di kala IHSG berbalik menguat dan asing masih melepas beberapa saham, ada pula saham yang masih dikoleksi oleh asing hari ini. Adapun saham-saham yang dikoleksi oleh asing pada penutupan perdagangan sesi I hari ini adalah:
Beberapa saham konstruksi BUMN Karya hari ini kembali dikoleksi oleh investor asing dan berhasil menguat, setelah sehari sebelumnya terpuruk karena sentimen dari 'cuitan' mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan terkait kinerja keuangan BUMN Karya yang sedang 'berdarah-darah'.
Dari Bursa Amerika Serikat (AS), Indeks Nasdaq Composite yang berisikan saham-saham teknologi memimpin penguatan dengan apresiasi sebesar 1,67%. Sementara itu indeks S&P 500 dan Dow Jones masing-masing melompat 1,44% dan 1,13%. Dow Jones bahkan tembus rekor tertinggi barunya (all time high).
Saham-saham AS diuntungkan dengan data ketenagakerjaan yang apik. Data Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan terjadi kenaikan angka penciptaan lapangan kerja (non-farm payroll) sebanyak 916 ribu di bulan Maret.
Dalam jangka pendek satu minggu ini, pasar masih berpeluang menghadapi gejolak. Pergerakan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS bakal tetap menjadi sorotan utama banyak pihak. Kenaikan yang terlalu tajam akan membuat pasar goyang lagi.
Prospek perekonomian Paman Sam diramal bakal cerah. Sentimen positif terus berdatangan. Paling baru adalah upaya Joe Biden untuk meng-goal-kan proposal pembangunan infrastruktur dengan anggaran mencapai US$ 2 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500