Cadangan Devisa RI Berkurang US$ 1,7 M, Kenapa Ya?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
07 April 2021 10:19
An employee counts U.S. dollar banknotes at a currency exchange office in Jakarta, Indonesia October 23, 2018. Picture taken October 23, 2018. REUTERS/Beawiharta
Ilustrasi Dolar AS (REUTERS/Beawiharta)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa pada posisi akhir Maret 2021 sebesar US$ 137,1 miliar. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu US$ 138,8 miliar, karena ada kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

"Penurunan posisi cadangan devisa pada Maret 2021 terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah sesuai pola jatuh tempo pembayarannya. Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.," sebut keterangan tertulis BI, Rabu (7/4/2021).

Sepanjang bulan lalu, rupiah melemah 1,89% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) secara point-to-point di perdagangan pasar spot. Memulai bulan di kisaran Rp 14.200/US$, mata uang Tanah Air berakhir di kisaran Rp 14.500/US$.

Cadangan devisa adalah pertahanan lapis pertama untuk meredam fluktuasi nilai tukar. Di pertahanan level selanjutnya, BI memiliki kerja sama bilateral dengan sejumlah bank sentral untuk menyediakan pasokan valas.

Sementara di lapis ketiga, Indonesia berserta negara ASEAN+3 memiliki Chiang Mai Initiatives Multilateralization (CMIM). Ini adalah semacam cadangan devisa bersama yang bisa diakses kala negara anggota menghadapi keterbatasan devisa.

Berikut data historis perkembangan cadangan devisa Indonesia:


(aji/aji) Next Article Cadangan Devisa Naik US$700 Juta, Nanti Masih Bisa Naik Lagi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular