Beban Operasional Bengkak, Laba Sritex Menyusut di 2020

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 April 2021 15:36
Ilustrasi Logo Sritex. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Logo Sritex. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) sepanjang 2020 mengalami penurunan laba bersih sebesar 2,65% secara tahunan (year on year/YoY). Laba bersih yang tercatat dalam laporan keuangan 2020 sebesar Rp US$ 85,32 juta (Rp 1,19 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$) dari sebelumnya US$ 87,65 juta di akhir 2019.

Sementara itu, nilai laba bersih pers saham juga turun tipis menjadi US$ 0,0042 dari sebelumnya senilai US$ 0,0043.

Penurunan laba bersih ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan perusahaan. Tercatat pertumbuhan pendapatan sebesar 8,52% YoY menjadi US$ 1,28 miliar (Rp 17,95 triliun) di akhir Desember 2020, dari US$ 1,18 miliar di akhir periode yang sama tahun sebelumnya.

Sejalan dengan naiknya pendapatan perusahaan, beban pokok penjualan juga naik menjadi US$ 1,05 miliar dari sebelumnya US$ 946,58 juta.

Beban penjualan juga naik menjadi US$ 19,93 juta dari US$ 17,51 juta. Sementara beban umum dan administrasi bisa ditekan menjadi US$ 36,74 juta dari sebelumnya senilai US$ 39,17 juta.

Selain itu, tahun lalu perusahaan berhasil mengantongi keuntungan selisih kurs naik menjadi US$ 1,70 juta dari sebelumnya senilai US$ 73.819.

Namun, pada 2020 perusahaan melakukan cadangan untuk penyisihan penurunan nilai senilai US$ 1,88 juta.

Selain itu ada keuntungan dari penjualan aset tetap mencapai US$ 2,99 juta.

Pada periode tersebut, tercatat nilai aset SRIL menjadi sebesar US$ 1,85 miliar, mengalami kenaikan dari posisi akhir 2019 yang senilai US$ 1,55 miliar. Aset lancar tercatat mencapai US$ 1,15 miliar dan aset tak lancar sebesar US$ 700,94 juta.

Di pos liabilitas, terjadi kenaikan sepanjang tahun lalu menjadi US$ 1,17 miliar dari sebelumnya US$ 966,58 juta. Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar US$ 398,34 juta dan liabilitas jangka panjang ditutup di angka US$ 781,22 juta.

Ekuitas perusahaan di akhir 2020 lalu mencapai US$ 67241 juta, turun tipis dari posisi akhir Desember 2019 yang sebesar US$ 592,66 juta.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terseret Isu Tas Bansos Mensos Juliari, Saham Sritex Jatuh!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular