Roundup

BBNI-BBCA-SMGR Bagi-bagi Dividen, Laba Emiten Prajogo Drop!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
30 March 2021 09:40
Dok: BNI

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan nilai tukar rupiah yang dibarengi dengan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen negatif yang menekan bursa saham domestik.

Senin awal pekan ini (29/3/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,46% ke level 6.166,81 poin setelah ditransaksikan Rp 10,43 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,02 juta kali. Meski demikian, pelaku pasar asing masih mencatatkan pembelian bersih sebesar Rp 45,55 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum sibuk bertransaksi pada perdagangan Selasa ini (30/3/2021):

1.BNI Tebar Dividen Rp 820,1 M, Negara Dapat Rp 492,58 M

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyetujui pembagian dividen sebesar 25% dari laba bersih tahun buku 2020 sekitar Rp 820,1 miliar.

Dengan memperhitungkan komposisi saham milik pemerintah yang sebesar 60%, maka BNI akan menyetorkan dividen sebanyak Rp 492,58 miliar ke rekening kas umum negara.

Adapun dividen bagian publik atas kepemilikan 40% saham senilai Rp 327,52 miliar akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan kepemilikannya masing-masing.

Tahun lalu, Bank Negara Indonesia mencatatkan laba bersih konsolidasi sepanjang mencapai Rp 3,3 triliun atau turun 78,54% dari tahun 2019 sebesar Rp 15,38 triliun.

2.Semen Indonesia Resmi Tebar Dividen Rp 1,2 T

Produsen semen BUMN, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) bakal membagikan dividen senilai Rp 1,16 triliun kepada pemegang sahamnya atas kinerja perusahaan di tahun lalu.

Nilai tersebut merupakan 40% dari total laba bersih yang dikantongi perusahaan sepanjang tahun lalu. SMGR mencatat laba bersih tahun 2020 sebesar Rp 2,79 triliun, atau naik 16,72% dari torehan laba bersih 2019 yang mencapai Rp 2,39 triliun.

Besaran nilai dividen ini naik tajam dari periode tahun lalu di mana perusahaan hanya membagikan dividen sebesar 10% dari laba bersih atau senilai Rp 239 miliar.

3.Bakal Terima Rp 4 T dari TBIG, Emiten Menara Ini Lunasi Utang

Emiten menara telekomunikasi yang sahamnya juga dipegang Grup Sinarmas, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) akan mendapatkan dana segar dari penjualan 3.000 menara kepada anak usaha PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Tak tanggung-tanggung, dananya bakal mencapai Rp 3,99 triliun atau hampir Rp 4 triliun.

"Nilai rencana transaksi berupa penjualan menara yang dijual dan penyewaan atas 32 tanah atau lahan milik perseroan sehubungan dengan menara yang dijual adalah sebesar-besarnya Rp3.985.820.000.000,- atau setara dengan 64% dari ekuitas perseroan," tulis manajemen IBST dalam prospektus, dikutip Senin (29/3/2021).

NEXT: Simak emiten lainnya

4.Laba Emiten Prajogo Pangestu Jeblok di 2020 Jadi Rp508 M

Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) membukukan penurunan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 17,80% menjadi US$ 36,27 juta atau setara dengan Rp 508 miliar sepanjang tahun 2020 saat pandemi Covid-19.

Pada periode yang sama tahun 2019, perseroan mencatatkan perolehan laba bersih sebesar US$ 44,13 juta atau setara Rp 618 miliar.

Mengacu laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan, Senin (29/3/2021), pendapatan emiten bersandi BRPT ini mengalami penurunan 2,85% menjadi US$ 2,33 miliar atau sebesar Rp 33 triliun dari tahun sebelumnya US$ 2,4 miliar atau setara Rp 34 triliun.

5.Alfamart Obral Seluruh Saham Alfatrex

Emiten ritel, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) memutuskan untuk melepas seluruh kepemilikan saham perseroan di entitas anak yang bergerak di bisnis logistik dan jasa pengiriman ekspress, PT Sumber Wahana Sejahtera (SWS) atau Alfatrex.

Alfatrex merupakan layanan pengiriman paket melalui jaringan ritel toko Alfamart, Alfamidi dan Dan+Dan melalui jaringan 13.000 toko yang tersebar di seluruh Indonesia.

Direktur Sumber Alfaria Trijaya, Tomin Widian menyampaikan, terkait transaksi penjualan saham ini, perseroan telah menandatangani lembar ketentuan indikatif atau term sheet dengan salah satunya, PT Galaxy Mitra Global (GMG).

6.Jadi Saudara Robinhood, Ajaib Grup Dapat Modal Rp 1,2 T

Ajaib Group, perusahaan pemilik aplikasi investasi baru saja mendapatkan pendanaan senilai total US$ 90 juta (Rp 1,26 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$) dari pendanaan Seri A. Nilai tersebut diklaim sebagai pendanaan terbesar di Asia Tenggara.

Dari nilai tersebut, sebesar US$ 65 juta atau kisaran Rp 910 miliar dipimpin oleh investor fintech ternama Ribbit Capital, investor yang sama dengan Robinhood, penyedia layanan keuangan dan juga borker saham online di Amerika Serikat. Ini merupakan investasi pertama Ribbit Capital di kawasan ini.

CEO Ajaib Group Anderson Sumarli mengatakan pendanaan ini berdampak pada penambahan kemampuan perusahaan untuk terus mengembangkan produk dan meningkatkan kapabilitas teknologi.

7.BCA Bagi 48% Laba Jadi Dividen, Rp 530/Unit Saham

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hari ini memutuskan membagikan 48% dari laba bersih menjadi dividen. Investor akan meperoleh Rp 530 untuk setiap unit saham yang dimiliki.

Pada 2020 BCA membukukan laba bersih Rp27,1 triliun. RUPST telah menetapkan penggunaan laba bersih tersebut di antaranya untuk dibagikan sebagai dividen tunai.

Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp98/saham yang telah dibagikan pada tanggal 22 Desember 2020.

8.Gejot Produksi Baja HRC, KRAS Investasi Rp 7,29 Triliun

Perusahaan produsen baja pelat merah, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan menginvestasikan dana senilai total US$ 521 juta (Rp 7,29 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$) untuk perluasan fasilitas produksi Hot Strip Mill #2 (HSM 2). Investasi ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga 3,9 juta ton per tahun.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan penambahan kapasitas produksi ini merupakan bagian dari transformasi Krakatau Steel. Hasil produksinya nanti diharapkan dapat memenuhi kebutuhan baja nasional.

"Rencananya investasi sebesar US$ 521 juta ini akan diresmikan oleh Presiden RI pada minggu ketiga April mendatang," kata Agus dalam keterangan resminya, dikutip Senin (29/3/2021).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular