Masuk Kontrak Baru, Harga Batu Bara Dunia Malah Ambruk 7,4%

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
30 March 2021 09:09
Pekerja melakukan bongkar muat batu bara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (23/2/2021). Pemerintah telah mengeluarkan peraturan turunan dari Undang-Undang No. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Adapun salah satunya Peraturan Pemerintah yang diterbitkan yaitu Peraturan Pemerintah No.25 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bongkar Muat Batu Bara di Terminal Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah mencetak rekor tertinggi dalam 2 tahun terakhir, harga batu bara termal ICE Newcastle langsung drop signifikan pada perdagangan perdana pekan ini, Senin (29/3/2021). 

Harga kontrak si batu hitam yang aktif ditransaksikan di bursa berjangka ambles 7,44% ke US$ 88,3/ton. Untuk pertama kalinya sejak 18 Maret 2021, harga si batu legam berada di bawah US$ 90/ton. 

Sebelumnya reli harga batu bara memang cenderung signifikan. Harga sempat menyentuh level tertingginya di US$ 98,4/ton. Setelah itu harga turun dan sempat berdiam di US$ 95/ton selama tiga hari jelang kontraknya berakhir. 

Kenaikan harga batu bara minggu lalu tak terlepas dari adanya isu disrupsi pasokan di Negeri Kanguru. Hujan deras dan banjir terparah dalam 50 tahun telah menutup pelabuhan ekspor batu bara terbesar di dunia.

"Dampak dari penutupan pelabuhan Newcastle Australia ini kemungkinan paling parah dirasakan India." tulis Clyde Russel seorang kolumnis Reuters.

Curah hujan lebih dari 1 meter di beberapa tempat dalam beberapa hari terakhir, dan ancaman lebih banyak yang akan datang, menyebabkan penutupan jalur kereta api dari tambang batu bara di Hunter Valley, utara Sydney, dan pemuat batu bara di Newcastle Port, yang mengirimkan sekitar 158 juta ton bahan bakar tahun lalu.

Sebagian besar batu bara yang dikirim dari Newcastle adalah batu bara termal berkalori tinggi yang digunakan di pembangkit listrik, bersama dengan beberapa jenis batu bara yang digunakan untuk membuat baja.

Sebagian besar ekspor Newcastle ditujukan ke pelanggan jangka panjang di Asia, seperti Jepang dan Korea Selatan. Namun dalam beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan pengiriman volume batu bara termal ke India.

Fenomena ini tidak biasa terjadi karena India lebih biasanya lebih memilih batu bara yang lebih murah, dan tidak terlalu intensif energi asal Indonesia yang juga lebih dekat dengan negara Asia Selatan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masih Anteng! Harga Si Hitam Manis Batu Bara di Atas US$ 90

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular