Transaksi Susut! Namun IHSG Bisa Naik 0,3% pada Sesi I

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
29 March 2021 11:46
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) konsisten bergerak di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan Senin (29/3/2021), di tengah antisipasi kabar positif terkait rilis inflasi dan aktivitas manufaktur.

Indeks acuan bursa nasional tersebut naik 0,16% ke level 6.205,56. Sebanyak 249 saham menguat, 224 tertekan dan 146 lainnya flat. Namun transaksi bursa kian surut dengan hanya sekitar 8 miliar saham diperdagangkan, sebanyak 605.000-an kali.

Nilai transaksi bursa pun hanya sebesar Rp 4,95 triliun, atau jauh dibandingkan periode awal Januari yang bisa menyentuh Rp 12 triliun (untuk sesi 1 saja). Investor asing memilih memburu saham sehingga mencetak pembelian bersih (net buy) Rp 68,3 miliar di pasar reguler.

Saham yang mereka buru di antaranya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencetak nilai transaksi masing-masing sebesar Rp 157,4 miliar dan Rp 236,4 miliar. Saham BMRI flat di level Rp 6.425 per saham, sedangkan BBRI naik 0,85% atau 40 poin ke Rp 4.760/unit.

Pada pagi, IHSG dibuka menguat 0,16% ke level 6.205,56. Selang 13 menit, IHSG terpantau masih menghijau dengan reli 0,11% ke level 6.202,12. Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih merajai dari sisi nilai transaksi yakni sebesar Rp 560 miliar.

Namun, saham BUMN tambang ini melemah 4,1% atau 100 poin ke Rp 2.330 per unit. Pelaku pasar cenderung merealisasikan keuntungan setelah terkonfirmasi berita pembentukan perusahaan induk (holding) baterai pada akhir pekan lalu.

Hari ini, pasar mencermati rilis data indeks manajer pembelian (Purchasing Manager' Index/PMI) manufaktur versi Markit periode Maret 2021. Konsensus Reuters dan Trading Economics memperkirakan PMI manufaktur RI pada Maret melanjutkan ekspansi ke angka 52 dari angka bulan sebelumnya pada 50,9.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik awal. Jika di atas 50 maka dunia usaha terindikasi masih melakukan ekspansi. Selain PMI manufaktur, data ekonomi yang akan dirilis pekan ini adalah data inflasi periode Maret 2021.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi Maret 2021 sebesar 0,08% secara bulanan (month on month/mom). Adapun secara tahun kalender, inflasi RI sebesar 0,44% dan secara tahunan (year-on-year/yoy) sebesar 1,36%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular