9 Kabar Pasar Saham yang Sayang Dilewatkan, Simak Bro-Sis!

Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 March 2021 09:40
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah peristiwa emiten terjadi pada perdagangan pekan lalu Jumat (26/3/2021). Jelang tutup pekan, pemerintah baru saja mengumumkan pembentukan Indonesia Battery Corporation(IBC.

Perusahaan ini merupakan patungan (joint venture/JV) antara empat perusahaan BUMN, yakni PT Inalum (Persero), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Selain kabar tersebut, CNBC Indonesia telah merangkum sejumlah peristiwa untuk menjadi bahan pertimbangan dalam memulai perdagangan Senin (29/3/2021).

1. Terjun Bebas! 2020 Laba WIKA Ambles 92%, Cuma Rp 186 M

Perusahaan konstruksi pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) sepanjang 2020 lalu mengalami penurunan kinerja yang signifikan. Laba bersih perusahaan terjun menjadi senilai Rp 185,76 miliar pada 31 Desember 2020 lalu.

Nilai tersebut jauh dari capai perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 2,28 triliun, atau mengalami penurunan hingga 91,87% secara tahunan (year on year/YoY).

Turunnya pendapatan ini terutama terjadi karena turunnya pendapatan perusahaan di tahun lalu sebesar 39,23% YoY. Tercatat pada akhir tahun lalu pendapatan perusahaan senilai Rp 16,53 triliun dari sebelumnya di akhir Desember 2019 yang senilai Rp 27,21 triliun.

2. Sah! Hary Tanoe Resmi Kuasai 100% Saham K-Vision

Emiten milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV) mengumumkan telah menyelesaikan pembelian 20% saham K-Vision. Dengan mengakuisisi 20% sisa kepemilikan K-Vision tersebut, maka perseroan kini menguasai 100% saham K-Vision.

"Dengan demikian, MVN dengan kode saham IPTV memiliki 100% saham K-Vision terhitung sejak hari ini," kata Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, dalam keterangan resmi manajemen IPTV, dikutip Jumat (26/3/2021).

3. Waduh Pandemi 2020! Waskita Cetak Rugi Bersih Rp 7,4 T

Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melaporkan kinerja tahunan 2020. Perseroan menderita rugi bersih Rp 7,38 triliun di sepanjang tahun lalu, dari tahun sebelumnya yang laba bersih Rp 938,14 miliar.

Berdasarkan data laporan keuangan, pendapatan usaha turun 48,73% menjadi Rp 16,19 triliun dari sebelumnya Rp 31,39 triliun.

Beban pokok pendapatan berkurang menjadi Rp 18,17 triliun dari Rp 25,78 triliun.

NEXT: Kabar Saham Bank Panin dan Berita Emiten Lainnya

4. Kantor Digeledah KPK, Ini Penjelasan Bank Panin ke BEI

Direktur Utama PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin, Herwidayatmo memberikan penjelasan terkait penggeledahan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantor pusat perseroan pada 23 Maret 2021 lalu.

Menurut Herwidayatmo, terkait pemeriksaan tersebut, Bank Panin menghormati prosedur kerja di KPK yang melakukan penggeledahan di kantor pusat Bank Panin.

"Bank Panin sangat terbuka dan bersikap kooperatif, serta memberikan kesempatan dan akses yang seluas-luasnya kepada penyidik KPK untuk menjalankan tugas sesuai ketentuan," ungkap Herwidayatmo, dalam keterangan resmi di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Jumat (26/3/2021).

5. Joss! Taipan Thailand Ini Borong Lagi Saham PSSI, Cuan nih?

Taipan asal Thailand, Frederick Chavalit Tsao, menambah kepemilikan saham di emiten pelayaran PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI).

Dalam pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI), Tsao membeli sebanyak 5,09 juta saham. Transaksi ini dilaksanakan di pasar reguler secara bertahap pada 18 dan 24 Maret 2021.

Dengan pembelian saham ini, persentase kepemilikan saham Frederick, yang juga menjabat komisaris di Pelita Samudera ini bertambah menjadi sebanyak sebanyak 54,10 juta saham atau setara 0,99% saham dari sebelumnya sebanyak 49,01 juta saham.

6. Saham TIFA Digembok Bursa Lagi, Gokil Naiknya 204% Gaes

Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mensuspensi atau menghentikan sementara perdagangan saham emiten pembiayaan PT. KDB Tifa Finance Tbk (TIFA) mulai sesi I perdagangan hari ini, Jumat (26/3/2021).

Adapun suspensi dilakukan baik di pasar reguler maupun pasar tunai.

Bursa 'menggembok' saham TIFA lantaran terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan akhir-akhir ini pada saham tersebut.

7. Habis Dicaplok Singapura, Pyridam Farma Bikin 4 Anak Usaha

Perusahaan farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) mendirikan empat anak usaha baru dengan tujuan untuk menunjang kegiatan usahanya sebagai induk perusahaan.

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), keempat anak usaha ini adalah PT Pyfa Medika Indonesia, yakni perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran barang farmasi di apotek, alat laboratorium, farmasi dan kesehatan, jasa pengujian laboratorium serta aktivitas penunjang pelayanan kesehatan.

Kedua, PT Mega Inter Distrindo yang akan bergerak di bidang perdagangan besar farmasi, obat tradisional, kosmetik serta alat laboratorium, farmasi dan kedokteran.

8. Emiten Taipan Low Tuck Kwong Dapat Utang Rp 1 T dari Sumitomo

Emiten tambang batu bara, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mendapatkan perpanjangan fasilitas revolving loan senilai US$ 75 juta atau setara dengan Rp 1,05 triliun (kurs Rp 14.000/US$) dan fasilitas bank garansi sebesar US$ 20 juta atau setara Rp 280 miliar dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch.

Jumlah tersebut berkurang dari sebelumnya yakni sebesar US$ 100 juta dan untuk bank garansi sebesar US$ 30 juta.

Hal itu terungkap dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada 24 Maret 2020 perseroan telah menandatangani perjanjian fasilitas yang diubah menjadi perpanjangan fasilitas perbankan dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation Singapore Branch yang sebelumnya didapat pada 21 Maret 2018 dan 29 Maret 2019.

9. Asli Kakap! Produsen Yogurt Mau IPO, Nilainya Rp 4,2 T Gaes

Perusahaan produsen yogurt yang terkenal dengan brand Cimory, PT Cisarua Mountain Dairy dikabarkan tengah mempertimbangkan rencana melakukan penawaran umum perdana perdana atau initial public offering/IPO di Bursa Efek Indonesia tahun ini.

Perseroan berencana menghimpun dana IPO sebesar US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun dengan asumsi rata-rata kurs Rp 14.000 per US$.

"Penawaran tersebut dapat mengumpulkan sekitar $ 300 juta, yang dapat menjadi IPO terbesar sejak PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk sebesar $ 334 juta pada tahun 2019," tulis Bloomberg, dikutip Jumat (26/3/2021).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cek Nih! 8 Kabar Sebelum Mulai Beli Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular