Sentimen Pekan Depan: Indeks Manajer Pembelian Hingga Inflasi

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
28 March 2021 19:30
Pengunjung memlih pakaian yang dijual di salah satu pusat perbelanjaam di Kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (5/1/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) memberi sinyal bahwa daya beli masyarakat mulai membaik karena salah satu indikatornya yakni inflasi komponen inti tumbuh positif mencapai 0,05 persen pada Desember 2020. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Pengunjung memlih pakaian yang dijual di salah satu pusat perbelanjaam di Kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (5/1/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) memberi sinyal bahwa daya beli masyarakat mulai membaik karena salah satu indikatornya yakni inflasi komponen inti tumbuh positif mencapai 0,05 persen pada Desember 2020. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Selain dari sentimen gelombang ketiga pandemi Covid-19 di Eropa dan 'macetnya' lalu lintas Terusan Suez, pasar mencermati data dan agenda ekonomi yang akan dirilis pada pekan depan, di mana pada pekan depan sudah memasuki bulan April yang tentunya sudah masuk ke kuartal kedua tahun ini.

Untuk data ekonomi global, pasar cenderung mencermati data ekonomi Negeri Paman Sam (AS), di mana jika data ekonomi AS semakin membaik, bukan tak mungkin yield obligasi pemerintah AS (US Treasury) akan kembali meninggi dan tentunya saham-saham teknologi akan mendapat aksi jual investor.

Di AS, data ekonomi yang perlu dicermati oleh pelaku pasar pada pekan depan adalah data indeks keyakinan konsumen (IKK), klaim pengangguran, indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager' Index/PMI) manufaktur, non-farming payroll dan tingkat pengangguran.

Sedangkan di Eropa, data dan agenda ekonomi yang akan dirilis pada pekan depan adalah data indeks keyakinan konsumen (IKK), terutama di Zona Euro dan Inggris, data inflasi di Zona Euro dan Jerman, data pertumbuhan ekonomi di Inggris, dan data PMI di benua Eropa.

Khusus untuk data pertumbuhan ekonomi Inggris pada kuartal keempat tahun 2020, pelaku pasar sepertinya akan lebih mencermatinya. Hal ini karena Inggris yang masih menerapkan karantina wilayah (lockdown) sebagian dan tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonominya.

Sementara itu di kawasan Asia, data ekonomi yang akan dirilis pada pekan depan adalah data PMI manufaktur China-Jepang-Korea Selatan, tingkat pengangguran Jepang, penjualan ritel Jepang, neraca perdagangan Korea Selatan, dan IKK Korea Selatan.

Adapun data ekonomi yang akan dirilis di dalam negeri pada pekan depan adalah data PMI manufaktur periode Maret 2021 dan tingkat inflasi periode Maret 2021.

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular