Rupiah KO vs Dolar AS, Tapi Menang vs Eropa-Asia
Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja rupiah pada pekan ini masih belum membaik, walaupun masih lebih baik dari pekan sebelumnya. Namun, level rupiah masih lebih buruk dibandingkan dengan periode Januari-Februari 2021, bahkan lebih buruk dibandingkan dengan akhir tahun lalu (2020).
Di arena pasar spot, nilai tukar rupiah melemah 0,07% dalam sepekan terakhir. Kini untuk US$ 1 dibanderol di atas Rp 14.400. Sebelumnya pada Rabu dan Kamis (24-25 Maret 2021), nilai tukar rupiah sempat melemah ke Rp 14.420/US$. Sepanjang 2021, rupiah pun sudah terdepresiasi 2,64% terhadap dolar AS.
Walau masih melemah, bukan berarti tidak ada harapan buat rupiah. Pekan ini, depresiasi rupiah lebih landai ketimbang pekan sebelumnya yang sebesar 0,14%. Juga lebih tipis dibandingkan pekan yang berakhir 12 Maret 2021 yakni 0,63%.
Dari dalam negeri, pelemahan rupiah tidak lepas dari tingginya kebutuhan valuta asing (valas) korporasi jelang akhir kuartal I karena kewajiban pembayaran dividen, utang jatuh tempo, dan sebagainya. Selepas bulan ini, tekanan terhadap rupiah diharapkan mereda karena kebutuhan valas korporasi akan berkurang.
Sementara dari sisi eksternal, ada kecenderungan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tidak lagi 'buas'. Sepanjang pekan ini, yield surat utang pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden untuk tenor 10 tahun turun 7,2 basis poin (bp).
Namun, rupiah tidak sendirian. Rata-rata mata uang di Asia juga 'keok' melawan greenback pekan ini. Hanya dua dari sebelas mata uang Benua Kuning yang masih kuat melawan greenback dolar AS.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang Benua Kuning sepanjang pekan ini:
Sementara itu, jika dihadapkan dengan sesama mata uang Asia Pasifik, mayoritas rupiah menang melawan sebelas mata uang Asia Pasifik, yakni menang dengan delapan mata uang Asia dan Australia. Sedangkan sisanya rupiah kalah dengan dolar Hong Kong, won Korea Selatan, dan peso Filipina.
Berikut perkembangan rupiah melawan mata uang Asia-Pasifik pada pekan ini:
Sementara itu di Eropa, rupiah menang telak dengan tiga mata uang Eropa. Menangnya rupiah di hadapan mata uang Eropa kemungkinan karena Eropa sedang dilanda gelombang ketiga (third wave) pandemi virus corona (Covid-19) pada pekan ini.
Berikut perkembangan kurs mata uang utama Eropa terhadap rupiah pada pekan ini: