Waduh Pandemi 2020! Waskita Cetak Rugi Bersih Rp 7,4 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
26 March 2021 14:31
Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melaporkan kinerja tahunan 2020. Perseroan menderita rugi bersih Rp 7,38 triliun di sepanjang tahun lalu, dari tahun sebelumnya yang laba bersih Rp 938,14 miliar.

Berdasarkan data laporan keuangan, pendapatan usaha turun 48,73% menjadi Rp 16,19 triliun dari sebelumnya Rp 31,39 triliun.

Beban pokok pendapatan berkurang menjadi Rp 18,17 triliun dari Rp 25,78 triliun.

Secara rinci, pendapatan terbesar dari jasa konstruksi yakni Rp 14,23 triliun, turun dari sebelumnya Rp 28,65 triliun.

Berikutnya pendapatan terbesar kedua disumbang penjualan precast sebesar Rp 764,31 miliar, juga turun dari sebelumnya Rp 1,94 triliun.

Kemudian, pendapatan properti sebesar Rp 451 miliar dari sebelumnya Rp 216 miliar. Adapun pendapatan lainnya disumbang bunga dari jasa konstruksi, pendapatan jalan tol, penjualan infastruktur dan pendapatan hotel dan sewa gedung.

Manajemen menyatakan pandemi Covid-19 berpengaruh signifikan terhadap bisnis dan kelangsungan usaha perusahaan.

"Sebagai bagian dari usaha berkesinambungan untuk menghadapi dan mengelola kondisi tersebut, kami mengambil langkah-langkah yang telah dan akan dilaksanakan secara berkesinambungan," tulis manajemen WSKT, dalam penjelasan di laporan keuangan, dikutip Jumat ini (26/3/2021).

Beberapa langkah yang dilakukan di antaranya manajemen secara aktif memantau situasi di atas dan mengeksplorasi dan menjalankan strategi-strategi berikut sebagai upaya dalam mengatasi potensi dampak buruk pada kinerja keuangan dan keberlangsungan usaha perusahaan.

Melakukan efisiensi biaya dan optimalisasi belanja modal (capital expenditure) serta selektif dalam perolehan proyek baru yang selaras dengan arahan Kementerian BUMN terkait spesialisasi.

WSKT juga melakukan transformasi bisnis melalui spesialisasi dan pengembangan core competency Waskita untuk menjadi market leader pada champion segmen dan meningkatkan kapabilitas perusahaan.

Perseroan juga melakukan divestasi Jalan tol dan aset lainnya guna meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan, di antaranya adalah PT Cinere Serpong Jaya, PT Jasamarga Semarang Batang, dan PT Waskita Bumi Wira.

WSKT juga memaksimalkan penyelesaian sisa nilai kontrak per 31 Desember 2020 yang belum dikerjakan Grup Perusahaan di tahun 2021.

"Mengupayakan target nilai kontrak baru tahun 2021 sesuai dengan target RKAP, yang akan dicapai dengan cara mendapatkan informasi terkini pasar-pasar konvensional dan menetapkan target dengan daya saing minimal 25%."

"Kami selalu mengoptimalkan kerja sama dengan investor untuk proyek-proyek investasi maupun turnkey sehingga dapat merubah posisi Waskita menjadi Konvensional. Fokus untuk memperkuat jangkauan Waskita di pasar," tulis WSKT.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jaga Kepercayaan Publik, Waskita Berkomitmen Perkuat Tata Kelola

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular