
Powell Bikin Pasar Keder, Dow Futures Berbalik ke Zona Merah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) terperosok ke zona merah pada perdagangan Kamis (25/3/2021), mengindikasikan bahwa sentimen pasar masih negatif terkait prospek ekonomi.
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah 80 poin sementara kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 juga kompak tertekan sebesar 0,2%. Padahal, pada sesi pagi, harga kontrak berjangka tersebut sempat menguat 51 poin.
Koreksi terjadi setelah bos bank sentral AS menyebutkan stimulus ke pasar bisa dihentikan ke depan. Dalam acara "Morning Edition" di stasiun televisi NPR, Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan bahwa pihaknya akan mengurangi surat berharga dan efek beragunan aset (EBA) yang telah dibeli jika sudah ada kemajuan yang substansial.
"Kami secara bertahap suatu saat nanti dengan transparansi tinggi, ketika ekonomi telah pulih sepenuhnya, akan menarik kembali dukungan [likuiditas] yang telah kami berikan selama masa darurat," tuturnya.
Kemarin, indeks S&P 500 ditutup terjerembab 0,6% setelah sempat menguat 0,8% akibat berbaliknya saham-saham siklikal ke teritori negatif terutama maskapai penerbangan. Nasdaq longsor 2% dipicu koreksi saham Apple, Facebook dan Netflix sebesar lebih dari 2%, sementara Tesla anjlok 4,8%.
Tekanan kembali terjadi meski imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun kemarin terus melemah, sebesar 3 basis poin, menjadi 1,61%. Ini merupakan koreksi yang ketiga hari.
Powell dan Menteri Keuangan Janet Yellen kemarin kembali dicecar di depan Komite Jasa Keuangan DPR AS. Di hari kedua forum tersebut, mereka menggarisbawahi bahwa ekonomi akan pulih pada 2021 berkat stimulus moneter dan fiskal.
"Dalam kasus yang paling mungkin terjadi, tahun ini akan sangat sangat sangat kuat," tutur Powell. "Tentu saja ada risiko kenaikan dan penurunan, tetapi seharusnya akan menjadi tahun yang sangat kuat dari sudut pandang pertumbuhan."
Sehari sebelumnya, dua Powell dan Yellen mengakui bahwa aset di pasar modal sudah mahal tapi sektor keuangan mash kuat dan bisa menghadapi gejolak pasar meski stimulus berkurang. Mereka menilai belum ada kekhawatiran soal stabilitas keuangan.
Investors hari ini akan memantau data lapangan kerja, yakni klaim tunjangan pengangguran. Menurut polling Dow Jones, akan ada 735.000 orang pengangguran baru yang mengajukan klaim sepanjang pekan kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping