Investor Khawatir, Saham Panin Diobral karena Disatroni KPK

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
25 March 2021 09:39
bank panin
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas harga saham emiten-emiten Grup Panin masih lanjut ambles pada awal perdagangan Kamis (24/3/2021) setelah adanya kabar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor pusat Bank Panin di Jakarta.

Penggeledahan di kantor PT Bank Pan Indonesia Tbk alias Bank Panin (PNBN) berkaitan dengan dugaan suap di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan.

Berikut harga saham Grup Panin, pagi ini, pukul 09.12 WIB:

  1. Bank Pan Indonesia (PNBN), saham -1,84%, ke Rp 1.065, transaksi Rp 1 M

  2. Panin Sekuritas (PANS), -1,61%, ke Rp 1.220, transaksi Rp 159 juta

  3. Paninvest (PNIN), -1,27%, ke Rp 780, transaksi Rp 11 juta

  4. Panin Financial (PNLF), -0,92%, ke Rp 216, transaksi Rp 1 M

  5. Clipan Finance Indonesia (CFIN), =0,00%, ke Rp 260, transaksi Rp 118 juta

  6. Bank Panin Dubai Syariah (PNBS), +1,23%, ke Rp 82, transaksi Rp 366 juta

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), empat dari enam saham emiten Grup Panin yang terperosok di zona merah pagi ini.

Sementara, saham emiten paling jumbo PNBN tercatat mengalami anjlok tertinggi dibandingkan saham lainnya, yakni 1,84% ke posisi Rp 1.065/saham.

Nilai transaksi saham bank yang berdiri sejak 1973 ini sebesar Rp 1 miliar. Meski memerah, asing tercatat melakukan beli bersih Rp 228,98 juta pagi ini.

Praktis, dengan penurunan ini, saham PNBN sudah merosot selama tiga hari berturut-turut. Selama sepekan saham ini sudah terkoreksi 4,85%, sementara dalam sebulan sudah menyusut 5,26%.

Di tempat kedua, saham perusahaan efek PANS juga ikut merosot 1,61% ke Rp 1.220/saham dengan nilai transaksi Rp 159 juta.

Sama seperti PNBN, saham PANS juga tercatat sudah tiga hari berada di zona merah. Adapun selama sepekan saham ini sudah merosot 6,20%, sedangkan dalam sebulan terkoreksi 3,59%.

Sebelumnya Juru Bicara KPK Ali Fikri, mengatakan penggeledahan kantor pusat Bank Panin yang berlokasi di Jalan Sudirman dilakukan pada Selasa (23/3/2021) pukul 10.00 hingga 21.00 WIB.

"Tim Penyidik KPK dalam perkara dugaan TPK penerimaan hadiah atau janji terkait dengan pemeriksaan perpajakan tahun 2016 dan 2017 pada Direktorat Jenderal Pajak, telah selesai melaksanakan penggeledahan di wilayah DKI Jakarta, bertempat di Kantor Pusat Bank Panin, Jakarta Pusat," tegasnya pada Rabu (24/3/2021).

"Di lokasi ini ditemukan diamankan di antaranya berbagai dokumen dan barang elektronik yang terkait dengan perkara," ujarnya lagi tanpa memberi keterangan rinci.

KPK disebut telah memanggil salah satu PNS di Kementerian Keuangan. KPK juga telah menggeledah kantor PT Jhonlin Baratama (JB) di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel) dan tiga rumah.

Menanggapi ini, Direktur Utama PNBN atau Bank Panin, Herwidayatmo mengatakan pihaknya menghormati proses hukum yang sedang dijalankan oleh KPK dan akan bersikap kooperatif selama proses hukum tersebut.

"Kami tidak bermaksud mendahului proses hukum yang sedang berjalan di KPK," kata Herwidayatmo kepada CNBC Indonesia, Rabu (24/3/2021).

Dia menjelaskan, jika benar kasus tersebut terkait dengan pajak perusahaan, maka Bank Panin menegaskan akan tunduk dan patuh selama temuan pajak tersebut sesuai dengan aturan perpajakan yang berlaku.

Namun, kata dia, selama proses pemeriksaan pajak tahun 2016, perseroan mengikuti seluruh mekanisme dan prosedur yang berlaku. Selan itu, selama proses pemeriksaan dan upaya hukum perpajakan tahun 2016, bank bersandi PNBN ini juga didampingi oleh lembaga yang berkompeten dan kredibel.

"Bahwa tidak benar jika ada pihak-pihak yang mengaku menerima hadiah atau janji dari kami, terkait urusan pajak tahun 2016. Kami sebagai perusahaan terbuka, memiliki tanggung jawab kepada seluruh Stakeholder untuk menjalankan perusahaan sesuai prinsip Good Corporate Governance yang baik," tandasnya.

 


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bisnis Pariwisatanya Belum Jelas, Anak Grup Panin Dicecar BEI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular