BNBR Private Placement 298 Juta Saham Baru, buat Bayar Utang?

tahir saleh, CNBC Indonesia
23 March 2021 17:20
A company logo of Bakrie and Brothers is seen at its front office in Jakarta October 7, 2008. The Indonesia Stock Exchange suspended trading on Tuesday in shares of six firms controlled by the family of chief social welfare minister Aburizal Bakrie, including coal miner Bumi Resources Tbk. Erry Firmansyah, the president director of the stock exchange, said via a mobile phone text message that the bourse had suspended trading pending clarification from the companies on a number of issues.  REUTERS/Dadang Tri   (INDONESIA)
Foto: REUTERS/Dadang Tri/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten induk dari grup Bakrie, PT Bakrie and Brothers Tbk. (BNBR) akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Berdasarkan keterangan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa ini (23/3/2021), penerbitan ini sejalan dengan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) dan atau saham biasa seri D yang telah disetujui para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BNBR pada 12 Juli 2017.

Emiten yang dipimpin oleh Anindya Bakrie ini akan menerbitkan sebanyak 297.811.781 saham biasa seri D dengan nilai nominal Rp 500 per saham.

Adapun agenda private placement ini yakni penerbitan saham baru akan dilakukan pada 26 Maret 2021, tanggal pencatatan saham baru private placement pada 29 Maret 2021, dan pemberitahuan hasil pelaksanaan private placement 31 Maret 2021.

Namun BNBR tidak menyebutkan secara rinci pihak yang menjadi pembeli atau investor atas aksi private placement tersebut.

Sebelum pelaksanaan PMTHMETD, jumlah modal ditempatkan dan disetor BNBR adalah sebesar 20.863.053.480 saham dan setelah pelaksanaan PMTHMETD menjadi sebesar 21.160.865.261 saham dengan nilai nominal Rp 500/saham.

Dalam keterbukaan informasi Desember 2020, manajemen BNBR menyatakan restrukturisasi utang di 2020 yang belum terjadi di tahun tersebut maka akan dituntaskan pada tahun 2021 ini sehingga dapat membuat pembukuan perusahaan menjadi lebih bagus dan kian ringan dari sisi beban bunga keuangan.

Saat ini terdapat dua kreditor terbesar yang sedang memasuki proses restrukturisasi, yang pertama adalah Glencore yang tercantum dalam laporan keuangan dan memiliki jumlah terbesar yakni Rp 8 triliun yang akan menjadi fokus BNBR tahun ini.

"Kedua, pihak Eurofa sekitar Rp 1,5 triliun, dan saat ini perseroan sedang melakukan negosiasi intens untuk melakukan restrukturisasi terhadap Eurofa," tulis manajemen BNBR.

Restrukturisasi Utang BNBR/dok BNBRFoto: Restrukturisasi Utang BNBR/dok BNBR
Restrukturisasi Utang BNBR/dok BNBR

Mengacu laporan, pada tanggal 12 Juli 2017, BNBR telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk menerbitkan Obligasi Wajib Konversi sebesar US$ 7,5 juta (setara dengan Rp 99,7 miliar) kepada Daley dalam rangka konversi pinjaman menjadi saham perusahaan seri D.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Tahun, 20 Bus Listrik Bakrie Mulai Mengaspal di Jakarta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular