Goks! Emiten Hary Tanoe Mau IPO di Nasdaq via Malacca Straits

Market - Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 March 2021 09:55
deklarasi Jokowi Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha dari PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV), PT Asia Vision Network (AVN) mengumumkan rencana penggabungan usaha atau merger dengan Malacca Straits Acquisition Company Limited (MLAC). Kedua perusahaan telah sepakat menandatangani perjanjian mengenai rencana merger tersebut.

Dalam keterangan yang disampaikan Investor Relation IPTV, melalui transaksi tersebut, diperkirakan nilai proforma perusahaan akan mencapai sebesar US$ 573 juta atau setara dengan Rp 8,02 triliun dengan asumsi kurs rata-rata Rp 14.000 per US$.

Adapun target merger diharapkan dapat terealisasi pada kuartal kedua atau ketiga di tahun ini.

"Nilai transaksi perusahaan gabungan sebesar US$ 573 juta setara 5,8 kali EBITDA [laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi], lebih menarik jika dibandingkan perusahaan sejenis di industri," tulis IPTV, dikutip Selasa (23/3/2021).

IPTV menyebutkan, saat ini, AVN sebagai induk usaha dari Vision+ menjalankan bisnis utama di bisnis media over the top (OTT) dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.

Dengan penetrasi media OTT saat ini yang baru mencapai 2%, AVN secara strategis ditempatkan pada siklus pertumbuhan di tahap awal. Hal ini juga ditopang oleh populasi penduduk Indonesia yang terbesar keempat di dunia dengan PDB lebih dari US$ 1 triliun dan populasi rata-rata berusia 31 tahun.

Saat ini, posisi pasar utama MNC Media mencapai 50% pangsa pemirsa nasional pada siaran Free-to-Air. termasuk 53,5% pada sabuk Prime-Time, lebih dari 8 juta pelanggan TV berbayar, lebih dari 73 juta pengguna aktif Portal Berita bulanan, dan 217 juta pelanggan / pengikut Media Sosial, menyediakan platform luar biasa untuk cross-selling dan memberikan penawaran unik dan menarik untuk AVN.

"Asia Vision Network bekerja sama dengan Malacca Straits dengan maksud untuk mendaftarkan AVN di Bursa Nasdaq, pasar modal terdalam di dunia dan di bursa AS," tulis iPTV.

Dengan mencatatkan saham di Nasdaq, maka akan memberikan akses investor global ke OTT tercepat dan bisnis streaming di Indonesia, di mana investor akan menghargai profil pertumbuhan AVN.

"Kombinasi bisnis tersebut akan menghasilkan sekitar US$ 135 juta dari hasil bersih ke neraca AVN," kata Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo.

Sebelumnya manajemen IPTV mengakui masih dalam proses menjajaki penggabungan atau merger antara Vision+, MNC Play, dengan Malacca Straits Acquisition Co.

Malacca Straits Acquisition adalah perusahaan cek kosong atau Special Purpose Acquisition Company (SPAC) yang tercatat di Bursa Nasdaq AS dengan kode saham MLAC.

"Selain itu, perseroan tidak diperbolehkan untuk mengungkapkan segala hal yang berkaitan dengan proses tersebut mengingat adanya keterlibatan dua otoritas bursa yakni Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bursa Efek Nasdaq serta Securities Exchange Commission (SEC) sebagai otoritas yang berhak memberikan persetujuan untuk dilakukan transaksi tersebut," kata Muharzi Hasril, Corporate Secretary IPTV, dalam keterbukaan informasi di BEI, dikutip Senin (1/3/2021).


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Merger Vision+, Emiten Hary Tanoe Tunggu Restu Bursa Nasdaq


(tas/tas)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading