
'Ekonomi AS Diambang Penyelesaian Pemulihan dari Resesi'

Jakarta, CNBC Indonesia - President sekaligus CEO The Federal Reserve Bank of Richmond Thomas Barkin, mengatakan ekonomiĀ Amerika Serikat (AS) perlahan mulai pulih dari resesi akibat pandemi Covid-19.
"Saya berharap kami berada di ambang penyelesaian pemulihan ini," kata Barkin di Credit Suisse Asian Investment Conference pada Senin (22/3/2021).
"Vaksin diluncurkan, tingkat kasus (Covid-19) dan rawat inap menurun, penghematan berlebih dan stimulus fiskal akan membantu mendanai permintaan dari konsumen yang turun," lanjutnya.
Namun, Barkin mengatakan beberapa 'luka' dalam ekonomi Negeri Paman yang muncul mungkin membutuhkan waktu yang lama untuk pulih. Bekas 'luka' ekonomi mengacu pada kerusakan yang ditinggalkan oleh krisis yang akan menekan prospek pertumbuhan dalam jangka menengah atau panjang.
Kemungkinan "bekas luka" lainnya yang dicatat oleh Barkin meliputi bisnis kecil telah terpukul keras oleh pandemi, dan pengurangan jumlah perusahaan yang dapat menyebabkan ekonomi AS kehilangan keuntungan produktivitas yang mengubah 'permainan'.
Selain itu, meski tidak ada krisis utang langsung di AS, peningkatan yang luar biasa dalam utang negara selama setahun terakhir dapat mengurangi kemampuan pembuat kebijakan untuk menangani krisis berikutnya.
Ekonomi AS berkontraksi sebesar 3,5% pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun lalu. Demikian perkiraan Biro Analisis Ekonomi. Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mengatakan awal Maret ini ekonomi AS diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,5% tahun ini dan 4% tahun depan.
Barkin melanjutkan, pasar tenaga kerja AS membutuhkan waktu sekitar satu dekade untuk pulih dari krisis keuangan global. Salah satunya dipicu hilangnya pekerjaan di beberapa sektor di AS selama setahun terakhir, seperti rumah tangga dan layanan makanan.
Selain itu, peningkatan pengaturan kerja jarak jauh atau work from home (WFH) membuat para pencari kerja dapat menemukan pekerjaan baru di tempat lain tanpa perlu pindah. Semua itu asalkan mereka memiliki keterampilan yang tepat dan koneksi internet yang andal, katanya.
Barkin mengatakan banyak orang tua, terutama ibu, meninggalkan pekerjaan mereka untuk merawat anak-anak mereka. Ini setelah sekolah dan pusat penitipan anak ditutup untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Meskipun ada beberapa pemulihan, tingkat partisipasi angkatan kerja untuk orang tua tetap sekitar 6 poin persentase di bawah tingkat pra-pandemi.
"Jika orang tua yang meninggalkan angkatan kerja tidak kembali, itu akan memiliki implikasi negatif jangka panjang bagi potensi pertumbuhan AS," katanya.
Penutupan sekolah dan peralihan ke pembelajaran jarak jauh juga akan berdampak pada siswa yang tidak memiliki akses ke komputer dan koneksi internet yang andal. Ini tentu berpotensi menyebabkan kerugian besar dalam tingkat pendidikan dan keterampilan di pasar tenaga kerja AS dalam jangka panjang.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Arab Saudi & Joe Biden Pemicu Harga Minyak Melambung