Emiten Sandi Uno Mau Buyback Saham Rp 150 M

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
22 March 2021 16:30
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten investasi yang terafiliasi dengan pengusaha Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mengumumkan rencana pembelian kembali saham perseroan sebanyak-banyaknya Rp 150 miliar.

Jumlah saham yang dibeli kembali oleh Saratoga sebanyak-banyaknya 0,92% dari modal disetor perseroan atau maksimal sebanyak 25 juta saham.

Untuk memuluskan rencana aksi korporasi ini, perseroan akan meminta restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 28 April 2021 mendatang.

"Pertimbangan utama perseroan dalam melakukan pembelian kembali saham adalah sehubungan dengan pelaksanaan program insentif jangka panjang kepada karyawan perseroan," ungkap manajemen Saratoga, Senin (22/3/2021) seperti dikutip dari prospektus perseroan.

Selain itu, pertimbangan emiten bersandi SRTG melakukan buyback saham ini lantaran harga saham perseroan belum mencerminkan nilai maupun kinerja perseroan yang sesungguhnya.

Sekadar informasi, pada tahun 2020, perseroan tercatat membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp 8,82 triliun. Perolehan tersebut meningkat 20% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Saratoga mencatatkan keuntungan neto atas investasi pada saham dan efek ekuitas lainnya sebesar Rp 8,41 triliun dari akhir Desember 2019 sebesar Rp 6,22 triliun.

Nilai ini secara rinci terdiri dari investasi dalam saham infrastruktur Rp 3,06 triliun, sumber daya alam Rp 5,57 triliun, produk konsumen masih merugi Rp 276,75 miliar. Sedangkan, investasi pada efek ekuitas lainnya sebesar Rp 45,80 miliar.

Penghasilan dari dividen tercatat sebesar Rp 750,55 miliar, lebih rendah dari tahun sebelumnya Rp 1,99 triliun. Sedangkan, pendapatan bunga sebesar Rp 17,42 miliar.

Sementara itu, nilai portofolio investasi yang juga terlihat dari nilai aset bersih (net asset value) Saratoga di akhir tahun 2020 melesat 39% hingga senilai Rp 31,70 triliun. Sedangkan, beban usaha sedikit mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 157,01 miliar menjadi Rp 182,22 miliar pada 31 Desember 2020. 


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BNI Mulai Buyback Saham Rp 1.7 Triliun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular