
'Bandar Besar' Rebutan 10 Saham Ini Sepekan, Punya Sahamnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham bank besar masuk di urutan pertama top buy atau beli bersih investor asing dalam sepekan terakhir (15-19 Maret) di pasar reguler di tengah koreksi tipis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam seminggu terakhir.
Data perdagangan mencatat, saham bank-bank BUMN masih mendominasi net buy asing pada periode sepekan lalu.
Adapun IHSG menutup pekan dengan menghijau di penghujung sesi II, naik tipis 0,13% ke posisi 6.356,16 pada Jumat (19/3/2021). Ada 176 saham naik, 295 saham merosot dan 168 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,67 triliun dan volume perdagangan mencapai 18,57 miliar saham.
IHSG sempat mencatat pelemahan 3 hari beruntun, sebelum menguat pada Kamis dan Jumat.
Sementara itu jika dihitung dalam sepekan, IHSG koreksi tipis 0,03% dan sebulan terakhir naik 2,51%. Secara tahun berjalan atau year to date, IHSG menguat 6,31%.
Meski melemah sepekan, kabar baiknya investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 978 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi mencapai Rp 57,6 triliun.
Berikut saham-saham yang banyak dibeli asing di pasar reguler.
10 Top Net Foreign Buy Sepekan (15-19 Maret) Reguler
1. Bank BRI (BBRI), net buy Rp 208 M, saham +1,97% Rp 4.670
2. Bank Mandiri (BMRI), Rp 195 M, saham +0,74% Rp 6.775
3. Adaro Energy (ADRO), Rp 118 M, saham 7,44% Rp 1.300
4. Indosat (ISAT), Rp 87 M, saham +17,70% Rp 6.650
5. Digital Mediatama (DMMX), Rp 83 M, saham +4,78% Rp 438
6. KB Bukopin (BBKP), Rp 82 M, saham -4,59% Rp 520
7. Kalbe Farma (KLBF), Rp 79 M, saham +0,63% Rp 1.605
8. Bank Negara Indonesia (BBNI), Rp 76 M, saham flat Rp 6.150
9. Japfa (JPFA), Rp 66 M, saham +3,78% Rp 1.920
10. Tower Bersama (TBIG), Rp 60 M, saham -1,90% Rp 2.060
Saham-saham berkapitalisasi besar masih menyelamatkan IHSG dari kejatuhan mendalam sehingga sepekan hanya turun 0,03%.
Tiga bank BUMN masih menjadi penyumbang net buy asing terbesar sepekan yakni BBRI, BMRI, dan BBNI. Kapitalisasi pasar BBRI Rp 576 triliun, BMRI Rp 316 triliun dan BBNI Rp 115 triliun.
Ada pula satu saham berkapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun yang banyak dibeli asing yakni Rp 58 miliar yang dibukukan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tapi tak masuk 10 besar. Saham Telkom pun minus 0,29% sepekan di level Rp 3.440/saham.
Saham berkapitalisasi pasar terbesar di BEI Rp 833 triliun yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sahamnya naik 0,82% sepekan di level Rp 33.800 tapi saham ini dilepas asing terbesar mencapai Rp 448 miliar.
NEXT: Top Gainers dan Losers
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II Jumat (19/3).
Top Gainers
1. Surya Esa Perkasa (ESSA), saham 18,79% Rp 354, transaksi Rp 178,0 M
2. Bumi Resources Minerals (BRMS), 12,05% Rp 93, transaksi Rp 166,9 M
3. Soechi Lines (SOCI), 9,73% Rp 248, transaksi Rp 40,0 M
4. Indocement Tunggal Prakarsa (INTP), 6,77% Rp 13.800, transaksi Rp 142,4 M
5. Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP), 6,60% Rp 1.535, transaksi Rp 416,0 M
Top Losers
1. Bank Capital Indonesia (BACA), saham -6,92% Rp 605, transaksi Rp 58,3 M
2. Era Mandiri Cemerlang (IKAN), -6,73% Rp 97, transaksi Rp 8,4 M
3. MegaPower Makmur (MPOW), -6,67% Rp 84, transaksi Rp 12,0 M
4. Sarana Meditama Metropolitan (SAME), -6,05% Rp 466, transaksi Rp 127,4 M
Tower Bersama Infrastructure (TBIG), -4,63% Rp 2.060, transaksi Rp 111,8 M
Top Gainers Sepekan (15-19 Maret)
1. Surya Esa Perkasa (ESSA), saham 60,91% Rp 354, transaksi Rp 375 M
2. Visi Media Asia (VIVA), 33,33% Rp 68, transaksi Rp 209 M
3. Centratama Telekomunikasi (CENT), 22,22% Rp 264, transaksi Rp 298 M
4. Mahaka Media (ABBA), 21,38% Rp 193, transaksi Rp 231 M
5. Soechi Lines (SOCI), 19,23% Rp 248 M, transaksi Rp 101 M
Top Losers Sepekan (15-19 Maret)
1. Ulima Nitra (UNIQ), saham -29,41% Rp 120, transaksi Rp 80 M
2. Bank Ganesha (BBGT), -27,83% Rp 166, transaksi Rp 153 M
3. Bank Capital (BACA), -21,94% Rp 605, transaksi Rp 373 M
4. Bank Neo Commerce (BBYB), -14,29% Rp 540, transaksi Rp 139 M
5. Smartfren (FREN), -11,96% Rp 81, transaksi Rp 582 M
Menurut data BEI, emiten distributor LPG ESSA melaju kencang dan memuncaki top gainers dengan melesat 18,79% ke Rp 354/saham dan sepekan melesat 61%. Nilai transaksi emiten milik pengusaha TP Rachmat dan Garibaldi 'Boy' Thohir ini sebesar Rp 178,0 miliar dan sepekan Rp 375 miliar.
Kabar terbaru yakni ESSA menandatangani Nota Kesepahaman tentang Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS) untuk Produksi Blue Amonia di Indonesia.
ESSA lewat anak usahanya, PT Panca Amara Utama akan bekerja untuk mengembangkan Produksi Amonia rendah karbon di Indonesia, juga dikenal sebagai Amonia Biru, dengan Japan Oil, Gas dan Metals National Corporation (JOGMEC), Mitsubishi Corporation (MC) dan InstitutTeknologi Bandung (ITB).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Asing Gencar Borong Saham Energi Pada Minggu Pertama Tahun Ini
