Saham Batu Bara Susah Naik, Apa Benar Valuasinya Mahal?

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
19 March 2021 14:52
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kembali mewujudkan komitmennya dalam upaya hilirisasi dan peningkatan nilai tambah pertambangan batu bara. Salah satunya adalah dengan memproduksi karbon aktif dari bahan baku batu bara.
Foto: PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kembali mewujudkan komitmennya dalam upaya hilirisasi dan peningkatan nilai tambah pertambangan batu bara. Salah satunya adalah dengan memproduksi karbon aktif dari bahan baku batu bara.

Secara fundamental, jika dilihat dari valuasi harga dibanding nilai bukunya (price to book value/PBV), saham besar emiten batu bara rata-rata masih cukup terjangkau, walaupun sebagian besar sudah berada diatas PBV industrinya yang di angka 0,76 kali.

Dari keenam saham besar batu bara, hanya ada dua yang PBV-nya masih di bawah PBV industri, yakni saham ADRO dan INDY, sehingga kedua saham tersebut masih sangat murah jika dilihat dari PBV-nya.

Sedangkan sisanya berada di atas PBV industri, di mana saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang PBV-nya sudah cukup mahal, yakni 2,84 kali.

PBV adalah rasio harga terhadap nilai buku, biasa digunakan untuk melihat seberapa besar kelipatan dari nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya. Misalkan PBV sebesar 2x, artinya harga saham sudah tumbuh sebesar 2 kali lipat dibandingkan kekayaan bersih perusahaan.

Sedangkan apabila menggunakan metode valuasi laba bersih dibandingkan dengan harga sahamnya (price to earnings ratio/PER), saham besar emiten batu bara rata-rata sudah cukup mahal, walaupun mahalnya belum dikategorikan sebagai saham premium, karena rata-rata masih di kisaran angka belasan.

Terlepas dari kategori premium, nyatanya jika dilihat dari PER-nya, saham batu bara tersebut berada di atas PER industri yang di angka 6,9 kali.

Saham HRUM menjadi yang paling mahal dibandingkan dengan saham besar batu bara lainnya, di mana PER saham HRUM sudah mencapai 27,86 kali dan tentunya lumayan jauh dari PER industri pertambangan batu bara.

Sedangkan untuk saham INDY lagi-lagi menjadi yang terendah. Walaupun terendah dibandingkan dengan lainnya, namun saham INDY mulai mahal, dilihat dari PER-nya yang berada di atas PER industri.

PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular