
Kena 'Ghosting' Tesla, Saham ANTM Cs Digoda Raksasa Otomotif

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham-saham nikel kembali sumringah pada perdagangan hari ini setelah harga komoditasnya menunjukkan tanda-tanda kebangkitan.
Komoditas nikel kembali diperdagangkan di atas area US$ 16.000/ton tepatnya US$ 16.112/ton setelah sempat anjlok kebawah US$ 16.000/ton.
Tercatat PT Timah Tbk (TINS) berhasil melesat 1,92% di angka Rp 1.860/unit. Selanjutnya PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) juga berhasil naik 1,79% ke level Rp 171/unit.
Adapula PT Latinusa Tbk (NIKL) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang berhasil menghijau masing-masing 1,66% dan 1,55%.
Koreksi sendiri dibukukan oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang terkoreksi tipis 0,43% dan PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE) yang terkoreksi 2,76%.
Selain itu kendati kejelasan investasi oleh pabrikan mobil listrik terbesar di dunia Tesla tidak jelas, nyatanya masih banyak pabrikan mobil listrik lain yang mau menanamkan modalnya di Indonesia.
Tentu saja dengan masuknya investasi ini maka sektor nikel akan kembali sumringah mengingat akan tersedia standby buyer langsung dari dalam negeri.
Baru-baru ini Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan raksasa otomotif asal Jepang, Honda, akan menambah investasi di Indonesia sebesar Rp 5,2 triliun. Tak hanya itu, kabar baiknya Honda juga akan memindahkan (merelokasi) pabriknya dari India ke Indonesia.
"Ada pabrik Honda yang akan direlokasi], nanti fasilitas produksi yang ada di India akan dipindahkan ke Indonesia," kata Agus dalam konferensi pers virtual, Kamis (11/3/2021), dilansirDetiknews.
Selanjutnya, ada beberapa pabrikan besar dunia yang menyatakan ketertarikan bahkan kesiapannya dalam membuat fasilitas produksi baru di negara ini, seperti Mitsubishi, Toyota, Mazda dan Hyundai.
1.Mitsubishi
Ketertarikan pabrikan asal Jepang itu dalam membangun fasilitas produksi mobil listriknya di Indonesia dikabarkan oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang. Bahkan pabrikan itu dikabarkan telah menyiapkan dana yang cukup besar dalam investasi terbarunya di Indonesia itu.
"Mitsubishi memberikan komitmen pada kita bahwa akhir 2025 mereka akan menambah investasi Rp 11,2 triliun. Dimana akan terjadi peningkatan kapasitas yang tadinya 220 ribu unit ada peningkatan kapasitas jadi 250 ribu," kata Agus dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/3/2021).
Peningkatan kapasitas itu karena principal Mitsubishi di Jepang juga menyetujui bahwa ada penambahan negara tujuan ekspor mobil asal Indonesia. Saat ini, pabrikan Mitsubishi Indonesia telah melakukan ekspor ke 30 negara, bakal bertambah 9 negara sehingga menjadi 39 negara.
2.Toyota
Pabrikan Jepang selanjutnya yang tertarik membangun fasilitas mobiil listrik di Indonesia adalah Toyota. Pabrikan otomotif terbesar di dunia itu menyatakan siap untuk memasukkan dana Rp 22 triliun untuk pengembangan produksi ke depan.
"Mengenai investasi kita harapkan sebesar-besarnya, kemarin pertemuan kami dengan Toyota, berkali-kali ketemu Toyota sebelumnya dan besok akan ketemu kembali. Mereka sudah memberi komitmen untuk berinvestasi Rp 22 triliun sampai 2025, jadi kita akan coba sebanyak-banyaknya menarik investasi untuk memperkuat ekonomi kita," sebut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dalam konferensi pers virtual, Rabu (10/3/2021).
3.Mazda
Mazda juga sempat menjadi target rayuan Indonesia dalam berinvestasi, mengingat produsen asal Hiroshima, Jepang ini tidak memiliki fasilitas produksi di Indonesia.
"Pada pertemuan dengan Mazda memang Mazda selama ini memang belum mempunyai pabrik di Indonesia, dan memang upaya kami untuk mendorong agar mereka sesegera mungkin bisa melakukan investasi ke Indonesia," kata Agus dalam konferensi pers virtual, Kamis (11/3/2021) dikutip dari detikcom.
4.Hyundai
Pabrikan kendaraan asal Korea Selatan ini bahkan telah membangun fasilitas produksi seluas 77,6 hektare di Bekasi, Jawa Barat. Pihak produsen otomotif itu memilih Jawa Barat karena mengaku mendapatkan dukungan kuat Gubernur Ridwan Kamil.
"Hyundai Motors memutuskan membangun pabrik mobil listrik. Ini sebenarnya bisa jadi kerja sama swasta dan pemerintah untuk memperkenalkan mobil listrik kepada masyarakat," kata Lee Kang-Hyung, Vice President/Coo Hyundai Motor Asia Pacific Head Quarter di sela acara West Java Investment Summit Senin (16/11/2020).
Ia mengatakan, pabrik yang mulai dibangun tepatnya di Delta Mas Cikarang ini sudah 65%. Sesuai rencana, sambung Lee dan pada akhir tahun 2022 pabrik itu mulai bisa memproduksi lokal mobil Hyundai di Indonesia.
"Di 2022 akan produksi mobil listrik di Indonesia dan jual lokal," terangnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500