
Mr. Powell Sudah Bersabda, Saatnya IHSG Melesat Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,51% ke 6.277,228 pada perdagangan Rabu kemarin. Dengan pelemahan tersebut, IHSG kini sudah terkoreksi dalam 3 hari beruntun.
Meski kembali melemah, tetapi data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 196 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10 triliun.
Sementara pada perdagangan hari ini, Kamis (18/3/2021), IHSG berpeluang melesat naik mengikut bursa saham Amerika Serikat (AS) yang berhasil menguat pada perdagangan Rabu waktu setempat setelah bank sentral AS (The Fed) menegaskan belum akan merubah kebijakan moneternya dalam waktu dekat, meski perekonomian AS membaik dan inflasi meningkat.
Dalam pidatonya, ketua The Fed, Jerome Powell, mengakui bahwa inflasi tahun ini bisa menyentuh angka 2,2%, di atas rerata patokan yang biasa mereka pakai untuk mencegah mesin ekonomi terlalu panas (overheated).
Namun, secara bersamaan bank sentral paling powerful di dunia ini akan tetap mempertahankan kebijakan moneter longgarnya tersebut demi pasar tenaga kerja dan ekonomi yang membaik.
Secara teknikal, IHSG meski terkoreksi dalam 3 hari terakhir tetapi masih bertahan di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) yang menjadi support kuat.
Sementara itu Indikator stochastic pada grafik harian berbalik turun setelah mendekati wilayah jenuh beli (overbought).
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic pada grafik 1 jam sudah mencapai wilayah jenuh jual, sehingga membuka peluang rebound.
![]() Foto: Refinitiv |
Seperti disebutkan sebelumnya MA 50 yang berada di kisaran 6.240 yang menjadi support, selama mampu bertahan di atasnya IHSG berpeluang naik kembali ke 6.300. Penembusan ke atas level tersebut akan membuka peluang ke 6.330.
Sementara jika MA 50 ditembus, IHSG berisiko turun ke 6.200.
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga