
Sudah 5 Tahun Saham UNVR Gak ke Mana-mana, Kenapa ya?

Ini artinya setiap tahunya UNVR mampu membukukan laba bersih lebih banyak daripada ekuitasnya, bahkan di tahun pandemi sekalipun. Tercatat UNVR pada 2020 mampu membukukan laba bersih Rp 9,47 triliun, di mana angka ini jauh lebih besar dari ekuitasnya yang 'hanya' Rp 4,94 triliun.
Profitabilitas UNVR yang besar tentunya tidak lepas dari produk Unilever yang mempunyai margin keuntungan yang tinggi, yang ditunjukkan oleh Gross Profit Margin (GPM) UNVR yang berada di angka 52,26%. Ini artinya biaya produksi produk Unilever tidak sampai separuh harga jual pasarnya.
Nah hal ini tentu saja membuat para investor bertanya-tanya, jadi apa yang salah dengan saham UNVR? Perusahaannya oke, produknya oke, ternyata harga sahamnya yang kurang oke, di mana valuasi saham UNVR yang sudah tergolong sangat premium.
Tercatat apabila menggunakan metode valuasi harga dibandingkan dengan nilai buku alias PBV, maka saat ini UNVR ditransaksikan 50,03 kali lipat nilai bukunya. Angka ini tentu saja tergolong premium apabila dibandingkan dengan rata-rata PBV saham consumer goods di angka 3,8 kali atau rule of thumb dimana saham dengan PBV di atas 2 kali sudah dapat digolongkan mahal.
Sedangkan apabila menggunakan metode valuasi harga dibandingkan dengan laba bersihnya alias PER, maka saat ini UNVR ditransaksikan 34,48 kali lipat laba bersihnya. Angka ini lagi-lagi tergolong premium, apabila dibandingkan dengan rata-rata PER saham consumer goods di angka 18,5 kali, atau rule of thumb di mana saham dengan PER di atas 20 kali sudah dapat digolongkan mahal.
Selain itu perseroan juga sudah tergolong mature, yang ditunjukkan dengan keberanian perseroan membagikan seluruh laba bersihnya sebagai dividen dalam tahun-tahun terakhir sebelum terjadinya pandemi. Sehingga perseroan tak lagi melakukan ekspansi usaha dan pendapatan perusahan menjadi stuck di situ-situ saja.
Tercatat selama 5 tahun terakhir, omset perusahaan rata-rata hanya mampu tumbuh sebanyak 1,78% per tahun. Tentu saja pertumbuhan ini sangat rendah, apalagi mengingat angka ini berada di bawah inflasi Indonesia selama 5 tahun terakhir yang berada di kisaran 3% - 5%.
Tentu saja valuasi perusahaan baik PBV maupun PER yang sudah sangat premium, dan fakta bahwa perseroan sudah tergolong mature, menyebabkan perlahan-lahan harga saham UNVR terkoreksi dan mencari keseimbangan baru.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]