Saham Emiten CPO Babak Belur, Sawit Grup Salim-Astra Ambruk!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
17 March 2021 09:48
CPO
Foto: Antara Foto/Akbar Tado/via REUTERS

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten kelapa sawit kembali berjatuhan pada awal perdagangan sesi I Rabu (17/3/2021) pagi, setelah harga kelapa sawit (crude palm oil/CPO) acuan terjatuh ke level di bawah RM 4.000/ton pada penutupan perdagangan Selasa kemarin.

Ada setidaknya 6 saham minyak kelapa sawit yang kembali ambles pada awal perdagangan sesi I hari ini. Adapun keenam saham minyak sawit yang ambles pada pukul 09:05 WIB diantaranya.

Tercatat di posisi pertama terdapat saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) yang sudah ambles hingga 3,85% ke level Rp 500/unit pada awal perdagangan pagi hari ini.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham SIMP pagi ini sudah mencapai Rp 756 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1 juta lembar saham.

Walaupun sahamnya ambles, namun investor asing tercatat membeli saham SIMP di pasar reguler sebanyak Rp 316,6 juta.

Selanjutnya di posisi kedua ada saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) yang ambles hingga 2,42% ke posisi Rp 1.010/unit pada awal perdagangan sesi I hari ini.

Tercatat nilai transaksi saham SSMS pagi ini telah mencapai Rp 486 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 477 ribu lembar saham. Tak seperti perdagangan kemarin, asing kembali membeli saham SSMS sebanyak Rp 16,48 juta di pasar reguler pada pagi hari ini.

Sedangkan pelemahan saham sawit paling minor pada awal perdagangan sesi I hari ini dibukukan oleh emiten anak usaha Astra International untuk bidang perkebunan, yakni PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang melemah 1,34% ke Rp 11.050/unit.

Adapun nilai transaksi saham AALI sudah mencapai Rp 362 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 32 ribu lembar saham pada pukul 09:05 WIB. Investor asing tercatat masih melepas saham AALI di pasar reguler sebesar Rp 301 juta.

Ambrolnya kembali saham kelapa sawit tersebut terjadi setelah harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) berbalik melemah pada penutupan perdagangan Selasa (16/3/2021) kemarin, di mana harga CPO acuan Malaysia turun ke bawah level harga RM 4.000/ton.

Tercatat pada penutupan Selasa kemarin, harga kontrak CPO untuk pengiriman Mei 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange ambrol 5,82% ke RM 3.897/ton.

Berdasarkan data Asosiasi Pabrik Kelapa Sawit Semenanjung Selatan (SPPOMA), pelemahan harga CPO Malaysia didorong oleh produksi yang lebih tinggi pada Selasa kemarin.

Pemilik dan salah satu pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura, Dr Sathia Varqa, mengatakan kenaikan sebesar 62% dalam output laporan 1 hingga 15 Maret dibandingkan dengan periode yang sama pada Februari telah mendorong pasar lokal lebih rendah.

"Kontrak baru Juni 2021 mundur ke level terendah dalam enam hari dan menembus 100 poin di bawah level RM 4.000 (per ton), setelah mencatat kenaikan sembilan hari berturut-turut, dibebani oleh data SPPOMA yang menunjukkan peningkatan produksi di Maret 2021," katanya kepada Bernama.

Selain karena meningkatnya produksi CPO, naiknya harga CPO selama 10 hari beruntun mendorong investor untuk melakukan aksi jual komoditas asal Negeri Jiran dan Nusantara ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Unstoppable! Harga CPO Meroket Terus Sambut Tahun Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular