
Perhatian Bos Emiten, CEO Danone Dipecat karena Saham Jeblok

Jakarta, CNBC Indonesia - Danone resmi memecat Chief Executive Officer (CEO) Emmanuel Faber setelah harga saham, perusahaan produk makanan multinasional yang berbasis di Paris dan didirikan di Barcelona, Spanyol, mengalami kejatuhan.
Para pemegang saham asing sudah membidik Faber, yang diangkat menjadi bos Danone sejak 2017, serta tim manajemennya. Pemegang saham menuntut kepergiannya dan perombakan posisi atas saat perusahaan berjuang merencanakan strategi pemulihan pasca covid-19.
Bulan lalu, Artisan Partners dana AS mengatakan telah membangun saham yang cukup besar di Danone dengan harapan mendorong perubahan strategi dan personel, beberapa minggu setelah hedge fund lain, Bluebell Capital yang berbasis di London, mengungkapkan pihaknya juga telah mengakuisisi saham untuk memaksa perubahan.
"Sayangnya, kinerja keuangan Danone tidak konsisten dengan kualitas asetnya," tulis Artisan kepada pemegang saham lainnya pada Februari, menambahkan bahwa mereka telah menghabiskan sekitar US$ 1,6 miliar untuk mengambil saham lebih dari tiga% di perusahaan tersebut untuk menjadikannya pemegang saham terbesar ketiga.
Menjelang langkah Senin, investor telah membagi peran ganda Faber sebagai presiden dewan dan kepala eksekutif untuk meningkatkan akuntabilitas. Saat mencari pengganti "dengan profil internasional", Danone menunjuk tiga manajer puncak untuk memimpin perusahaan.
Pasar saham Paris menyambut baik kepergian Faber, dengan saham Danone diperdagangkan lebih dari empat persen lebih tinggi pada awal bisnis Senin (15/3/2021).
Selama masa pemerintahan Faber di Danone, ia menambahkan pernyataan misi ke dalam undang-undang yang menggabungkan profitabilitas dengan tanggung jawab sosial dan target lingkungan.
"Kami ingin keuangan melayani ekonomi, dan ekonomi untuk melayani rakyat," kata Faber, dikutip dari AFP. Namun menurut seorang analis yang tidak disebutkan namanya, misi Faber ini "pasti sedikit mengganggu pasar keuangan".
Namun terlepas dari kepedulian Faber terhadap masalah sosial, Danone pada November mengumumkan rencana untuk memberhentikan sekitar 2.000 dari 100.000 karyawannya di seluruh dunia dan membendung penurunan harga saham yang turun pada tahun 2020.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Dibuka Kompak Merah