Bursa Asia Ditutup Beragam, Trio Shanghai-KOSPI-IHSG Jeblok

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
15 March 2021 16:36
A man in a business building is reflected on an electronic stock quotation board outside a brokerage in Tokyo, Japan, October 11, 2018.  REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Foto: Ilustrasi Bursa Tokyo (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia ditutup beragam pada perdagangan Senin (15/3/2021), di tengah optimisme pelaku pasar global terkait pemulihan ekonomi Amerika Serikat (AS) pasca-pengesahan stimulus fiskal US$ 1,9 triliun.

Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup menguat 0,17% ke level 29.766,97, Hang Seng Hong Kong tumbuh 0,33% ke 28.833,76, dan STI Singapura terapresiasi 0,34% ke 3.105,74.

Sementara untuk Shanghai Composite China ditutup merosot 0,96% ke 3.419,95 dan KOSPI Korea Selatan ditutup terdepresiasi 0,28% ke 3.045,71.

Senasib dengan Shanghai dan KOSPI, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini juga ditutup di zona merah, di mana indeks saham acuan RI tersebut ditutup melemah 0,53% ke level 6.324,26.

Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 11,2 triliun dan investor asing masih melakukan aksi jual dengan nilai penjualan bersih (net sell) Rp 130,8 miliar di pasar reguler.

Dari China, aktivitas produksi dan ritel melonjak dalam dua bulan pertama tahun ini dan mengalahkan ekspektasi para ekonom sebelumnya, karena ekonomi mengkonsolidasikan pemulihannya yang cepat dari kelumpuhan virus korona pada awal 2020.

Untuk aktivitas produksi industri China pada periode Januari dan Februari 2021 naik signifikan menjadi 35,1% dari sebelumnya sebesar 7,3%.

Sementara untuk data penjualan ritel Negeri Tirai Bambu pada Januari dan Februari 2021 juga tercatat naik signifikan, yakni menjadi 33,8% dari sebelumnya pada Desember 2020 sebesar 4,6%.

Namun, data aktivitas produksi dan ritel China yang tumbuh signifikan tidak dapat mendongkrak indeks Shanghai hari ini, karena aksi jual yang masif di saham konsumen kelas berat, kesehatan dan energi baru.

Target pertumbuhan ekonomi tahunan konservatif baru-baru ini juga dapat menghidupkan kembali kekhawatiran Beijing yang dapat memperketat kebijakan untuk mengendalikan valuasi yang tinggi.

Sementara itu di Korea Selatan, indeks saham KOSPI ditutup di zona merah karena terseret oleh kekhawatiran tentang kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS yang masih terjadi hingga kini.

Namun sebagian besar bursa Asia masih merespons positif terkait pengesahan stimulus fiskal 'jumbo' di AS senilai US$ 1,9 triliun.

Investor global pada pekan ini akan mengamati pertemuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan dilaksanakan pada 16 dan 17 Maret dengan agenda penentuan suku bunga acuan. Pengamat pun memprediksi bahwa The Fed akan merevisi proyeksi pertumbuhan ekonominya menjadi lebih tinggi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular