Rupiah Terguncang! Awal Pekan Dimulai dari Nasib Buruk

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 March 2021 16:12
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Sentimen pelaku pasar berubah drastis dalam 2 pekan terakhir terhadap rupiah dan mata uang Asia pada umumnya. Dolar AS yang dulunya "dibuang" kini berbalik diburu, dan giliran mata uang Asia yang "dibuang".

Hal tersebut terlihat dari survei 2 mingguan yang dilakukan Reuters. Survei tersebut menggunakan skala -3 sampai 3, angka negatif berarti pelaku pasar mengambil posisi beli (long) mata uang Asia dan jual (short) dolar AS. Semakin mendekati -3 artinya posisi long yang diambil semakin besar.

Sementara angka positif berarti short mata uang Asia dan long dolar AS, dan semakin mendekati angka 3, semakin besar posisi short mata uang Asia.


Hasil survei terbaru yang dirilis hari ini, Kamis (11/3/2021), menunjukkan posisi long pelaku pasar terhadap rupiah dan mata uang Asia lainnya kini berubah menjadi short.
Dua pekan lalu, pelaku pasar masih mengambil posisi beli dengan angka sebesar -0,51, tetapi kini berubah menjadi jual dengan angka 0,22.

Ini merupakan kali pertama pelaku pasar mengambil posisi jual rupiah sejak akhir Oktober lalu. Dampaknya sudah terlihat, sejak survei 2 pekan lalu dirilis hingga Kamis kemarin, rupiah sudah merosot 2% lebih.

Survei tersebut memang konsisten dengan pergerakan rupiah, sehingga menjadi peringatan akan potensi berlanjutnya pelemahan Mata Uang Garuda.

Menurut survei tersebut, kenaikan yield Treasury AS menjadi pemicu berbaliknya sentimen pelaku pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular