Analisis Teknikal

Impor Indonesia Akhirnya Tumbuh, IHSG Bangkit di Sesi II?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
15 March 2021 13:31
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,44% ke 6.365,955 di perdagangan sesi I, setelah sebelumnya sempat menguat 0,46%. Data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi beli bersih Rp 29,68 miliar di pasar reguler, dengan nilai transaksi mencapai 6,5 triliun.

Menurut data RTI, sebanyak 226 saham menguat, 220 tertekan dan 184 lainnya flat. Transaksi bursa mulai naik dengan 11,9 miliar lebih saham diperdagangkan, sebanyak 802.000-an kali.

Saham yang dilego terutama adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai jual Rp 187 miliar. Saham bank tersebut drop 1,3% (450 perak) ke Rp 33.375/saham.

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) lagi-lagi merajai dari sisi nilai transaksi, sebesar Rp 592,4 miliar. Saham BUMN ini drop nyaris 5% (120 poin) ke Rp 2.300/unit.

Di perdagangan sesi II, IHSG mendapat sentimen positif dari rilis data ekspor impor Indonesia. Badan Pusat Statistik melaporkan data ekspor-impor Indonesia bulan Februari hari ini.

Pada periode tersebut, total ekspor tercatat US$ 15,27 miliar atau mengalami kenaikan 8,56% dibandingkan pada Februari 2020 (year-on-year/YoY) yang mencapai US$ 14,06 miliar. Sementara impor indonesia pada Februari 2021 tercatat sebesar US$ 13,26 miliar, naik 14,86% dibanding Februari 2020.

Melihat ekspor-impor tersebut, neraca dagang Indonesia surplus yang mencapai US$ 2,01 miliar di bulan Februari lalu.

Kenaikan impor tersebut menjadi yang pertama setelah berkontraksi selama 19 bulan beruntun. Kenaikan impor tersebut menjadi kabar baik, sebab menjadi pertanda perekonomian dalam negeri mulai menggeliat.

Secara teknikal, IHSG berhasil kembali ke atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) yang tentunya memberikan tenaga untuk kembali menguat. Selain itu, resisten 6.310 juga berhasil dilewati.

Sementara itu Indikator stochastic pada grafik harian mulai keluar dari wilayah jenuh jual (oversold).

jkseGrafik: IHSG Harian
Foro: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Stochastic pada grafik 1 jam berada di wilayah jenuh beli yang membuat IHSG terkoreksi. Resisten terdekat berada di kisaran 6.360, selama tertahan di bawahnya IHSG berisiko turun ke 6.300. Support selanjutnya berada di level 6.265.

Sementara jika mampu menembus resisten 6.360, IHSG berpeluang bangkit ke menuju 6.400.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular