
Bank Jago Pepet HMSP, BBCA-BBRI Kokoh di Puncak Big Cap!

Pada awal perdagangan IHSG terkoreksi setelah pemerintah memutuskan untuk memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro hingga 22 Maret 2021.
Keputusan itu disampaikan oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto dalam keterangan pers, Senin (8/3/2021).
Selain itu, sentimen kemunculan hantu yield Treasury AS di mana obligasi tenor 10 tahun kembali naik imbal hasilnya (yield). Bahkan awal pekan lalu sempat nyaris menyentuh level 1,5% lagi.
Banyak analis melihat kenaikan yield Treasury masih akan tertahan di kisaran 1,5%, sebab jika terus menanjak, maka akan memicu kecemasan terjadi taper tantrum yang dapat memicu gejolak di pasar keuangan global.
Sedangkan apresiasi IHSG di perdagangan terakhir tidak lepas dari euforia bursa saham tak terlepas dari Presiden Joe Biden yang baru saja menandatangani paket stimulus US$ 1,9 triliun yang datang lebih cepat sehari daripada perkiraan.
Kamis lalu, paket stimulus US$ 1,9 triliun (setara Rp 27.000 triliun, kurs Rp 1.4000/US$) sudah ditandatangani. Paket ini termasuk cek langsung sebesar US$ 1.400 atau setara Rp 20 juta yang diprediksikan akan meningkatkan likuiditas pasar.
Sebanyak US$ 400 miliar dari paket tersebut adalah untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Nilainya US$ 1.400 untuk warga berpenghasilan di bawah US$ 75.000/tahun atau pasangan dengan penghasilan gabungan di bawah US$ 150.000/tahun.
Ada pula US$ 350 miliar untuk membantu pemerintah daerah untuk penganganan pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) termasuk distribusi vaksin.
"Cek (BLT) dalam perjalanan," cuit Biden melalui akun Twitter @POTUS.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]
