
Simak 9 Kabar Ini, Penting Buat Pertimbangan Cari Cuan

6. Siapkan Kocek! Deretan BUMN Ini Bakal IPO & Rights Issue Gede
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengakui saat ini tengah mempersiapkan sejumlah aksi korporasi untuk perusahaan pelat merah sebagai bagian dari restrukturisasi korporasi.
Aksi korporasi yang disiapkan ini mulai dari penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga penambahan modal.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan rencana ini disiapkan untuk mendorong kinerja perusahaan hingga beberapa tahun ke depan. Rencana tersebut akan mulai dilaksanakan tahun ini.
7. Terungkap! Ini Strategi Bumi Resources di Anak Usaha
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan memperkuat sinergi dengan anak-anak usahanya, terutama dengan peningkatan kinerja anak-anak usahanya. Kontribusi dua anak usaha BUMI seperti PT Darma Henwa Tbk (DEWA) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) terhadap induk usahanya pun diproyeksi meningkat seiring dengan perbaikan kinerjanya.
Darma Henwa bergerak di bidang kontraktor pertambangan masuk ke bisnis tambang emas dan mineral melalui akuisisi 99,9% pada PT Sabina Mahardika. Selain itu, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang tengah mengembangkan tambang emas dan zinc, dan terus meningkatkan kapasitas tambangnya.
8. Waduh! Pakai Kartu XL, Ga Bisa Digunakan Sewaktu di MRT
PT MRT Jakarta (Perseroda), pengelola kereta Ratangga mengumumkan saat ini masyarakat tidak dapat mengakses jaringan milik provider PT XL Axiata Tbk (EXCL) di dalam kereta MRT.
Hal tersebut menyusul berakhirnya kerja sama antara XL Axiata dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) selaku mitra penyedia dan pengelola infrastruktur telekomunikasi di MRT Jakarta terhitung sejak 4 Maret 2021.
XL Axiata menarik diri dari kerja sama itu yang menyebabkan tidak dapat diaksesnya sinyal dari operator tersebut terutama di area stasiun bawah tanah.
9. Astaga! Rugi HERO Bengkak Jadi Rp 1,2 T di 2020 Efek Pandemi
Kinerja emiten ritel PT Hero Supermarket Tbk (HERO) masih cukup tertekan pada tahun 2020. Hal ini terlihat dari kerugian tahun berjalan 2020 yang lebih dalam sebesar Rp 1,21 triliun, bengkak 4.203% dibanding tahun sebelumnya rugi bersih Rp 28,21 miliar.
Membengkaknya kerugian perseroan sepanjang tahun 2020 ini menyebabkan rugi per saham dasar kian dalam menjadi minus Rp 290 per saham dari sebelumnya minus Rp 7 per saham.
Anjloknya kerugian bersih ini tercermin dari pendapatan bersih HERO sepanjang tahun 2020 yang mengalami penurunan sebesar 26,98% menjadi Rp 8,89 triliun dari sebelumnya Rp 12,18 triliun.
(hps/hps)[Gambas:Video CNBC]