
Kebanjiran Stimulus, Harga Logam Dunia Melesat

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Harga tembaga, timah dan aluminium murni kontrak 3 bulan di London Metal Exchange (LME) pada perdagangan kamis (11/3) mengalami penguatan masing-masing 1,47%, 4,88% dan 0,6%.
Kenaikan harga logam ini terjadi seiring dengan disahkannya RUU stimulus jumbo untuk bantuan dan pemulihan ekonomi akibat pandemic covid-19 oleh parlemen Amerika serikat (AS).
Harga selengkapnya untuk komoditas terpilih kontrak 3 bulan di LME dapat dilihat pada tabel di bawah.
![]() Harga Logam |
Tembaga
![]() Harga Logam |
Dilansir dari Reuters harga tembaga pada perdagangan selasa turun akibat dari target pertumbuhan ekonomi China lebih rendah dari yang semula diharapkan, serta adanya indikasi bahwa China dapat menarik kembali ekspansi kredit. Meskipun begitu, analis tetap positif terhadap fundamental jangka panjang logam.
Harga tembaga kemungkinan akan turun dalam beberapa minggu ke depan karena kurangnya pendorong langsung agar tembaga bullish, tetapi transisi menuju ekonomi yang rendah karbon, dengan memanfaatkan sistem energi terbarukan yang membutuhkan tembaga, akan mendukung [kenaikan harga tembaga] ujar Gianclaudio Torlizzi dari perusahan konsultan T-Commodity.
Timah
![]() Harga Logam |
Dikutip dari Reuters, Ge Honglin, komite Partai di Asosiasi Industri Logam Nonferrous China, mengatakan reli logam pada awal 2021 sebagian didorong oleh fundamental penawaran dan permintaan serta ekspektasi pemulihan ekonomi global tetapi tidak menutup kemungkinan spekulator ikut berperan.
Perhatian khusus perlu diberikan pada risiko yang terjadi akibat "spekulasi yang disengaja"
Beberapa logam dasar termasuk timah sempat menyentuh hara tertinggi pada bulan Februari. Sementara logam lain seperti nikel dan tembaga terus mengalami pelemahan, harga timah malah naik setelah sempat turun di akhir Februari dan awal Maret.
Alumunium
![]() Harga Logam |
Rencana China untuk membatasi kapasitas peleburan aluminium tahunan pada 45 juta ton merupakan "kontribusi besar bagi industri aluminium global," dan akan membantu mencapai netralitas karbon di sektor tersebut, kata Ge, yang menganggap peningkatan impor mendadak aluminium tahun lalu tidak akan terus berlanjut
Indonesia sendiri memiliki beberapa tambang tembaga besar diantaranya adalah PT Freeport Indonesia, PT Amman Mineral Nusa Tenggara yang merupakan anak perusahaan Medco Energi (MEDC) dan PT Merdeka Copper Gold (MDKA).
Tambang bauksit utama, komoditas yang digunakan untuk memproduksi aluminium adalah PT Aneka Tambang (ANTM), sedangkan untuk timah produksi terbesar dihasilkan oleh PT Timah (TINS)
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luar Biasa! Harga Nikel To The Moon, Ini Revolusi Energi Bung