Saham CPO 'Ngamuk', Harga Komoditasnya Tembus RM 4.000/Ton
Jakarta, CNBC Indonesia -Â Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) melesat ke level tertingginya dalam lebih dari 10 tahun pada perdagangan hari ini. Kenaikan harga CPOÂ menjadi sentimen positif untuk emiten sawit Tanah Air.Â
Hingga sesi istirahat siang, harga kontrak CPOÂ pengiriman Mei 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange menguat 1,77% ke RM 4.132/ton. Salah satu pemicu kenaikan harga CPOÂ adalah ketatnya pasokan di Malaysia yang membuat CPOÂ berada di level tertingginya dalam 13 tahun terakhir.Â
Data Dewan Minyak Sawit Malaysia menunjukkan pasokan di akhir Februari turun lebih dari yang diharapkan menjadi 1,3 juta ton sementara produksi turun ke level terendah dalam lima tahun terakhir.Â
Selain itu dimulainya kembali implementasi programbiodiesel di Malaysia juga memberikan outlook positif untuk permintaanCPOÂ Negeri Jiran.Â
Setelah pelaksanaan program biodiesel B20 di Negeri Jiran tertunda, ada kabar yang menyebut bahwa program tersebut akan dimulai bulan Juni tahun ini.
Pemerintah Malaysia bertujuan untuk meluncurkan program biodiesel B20 di Sabah pada bulan Juni dan di Semenanjung Malaysia mulai Desember. Hal tersebut dikatakan oleh Sekjen Kementerian Perindustrian Malaysia Ravi Muthayah kepada NewsRise dalam sebuah wawancara.
Inisiatif tersebut, telah dilaksanakan di Sarawak mulai September. Program tersebut ditujukan untuk meningkatkan konsumsi minyak nabati di produsen komoditas terbesar kedua di dunia tersebut.
Pelaksanaan penuh program Biodiesel B20 untuk sektor transportasi di seluruh Malaysia diharapkan dapat mengkonsumsi 1,06 juta ton minyak sawit mentah setiap tahun dan juga membantu dalam memangkas intensitas emisi gas rumah kaca sebesar 3,2 juta ton ekuivalen karbon dioksida per tahun, sebagaimana diwartakan Reuters.
Kenaikan harga CPOÂ juga memberi angin segar bagi emiten-emiten CPOÂ dalam negeri. Pada perdagangan hari ini, median apresiasi harga saham emiten sawit nasional berada di 2,5%.Â
Saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) menjadi saham dengan kenaikan paling tinggi di antara saham CPO lainnya hingga sesi I perdagangan hari ini. Nilai kapitalisasi pasar BWPT naik 15,3%.Â
Kenaikan harga CPOÂ yang terjadi sepanjang tahun 2020 membuat pendapatan emiten CPOÂ mengalami kenaikan. Kendati harganya melesat paling kencang tahun ini pendapatan BWPTÂ tahun lalu mengalami penurunan.Â
Kenaikan harga CPOÂ membuat rata-rata harga jual produk perusahaan baik CPO, PKOÂ hingga produk turunannya pun ikut terdongkrak. Tren penguatan harga CPOÂ masih akan berlanjut hingga semester I.
Harga CPOÂ berpotensi melandai di paruh kedua seiring dengan pemulihan produksi di dua negara penghasil utama yaitu Indonesia dan Malaysia. Namun rata-rata harga CPOÂ yang lebih tinggi untuk tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu diharapkan mampu mendongkrak kinerja keuangan emiten sawit nasional.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg)[Gambas:Video CNBC]