
Crazy Rich RI Bakal Bertambah 67%, Mayoritas Beli Properti!

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan properti yang berbasis di London, Knight Frank, baru-baru ini melaporkan data bertajuk Knight Frank Wealth Report 2021 yang mengungkap kecenderungan investasi para orang kaya alias konglomerat (crazy rich) global.
Knight Frank, perusahaan yang memiliki 488 kantor di 57 negara dan teritori ini, juga membahas mengenai perspektif global terhadap investasi dan properti paling menggiurkan.
Dalam laporan ini, Knight Frank mengemukakan proyeksi pertumbuhan jumlah individual kaya atau high-net-worth-individual (HNWI) dan super kaya alias Ultra High Net Worth Individual (UHNWI) dalam 5 tahun ke depan.
Knight Frank menjelaskan dalam laporan soal 'syarat' seseorang bisa disebut crazy rich yang jumlahnya cuma 1% dari total populasi global ini tapi punya peran sentral dalam menentukan kondisi dan kinerja pasar.
Angka nominal para orang kaya ini berbeda untuk tiap-tiap negara. Monako, misal, negara super kaya dan super padat ini memiliki angka minimal paling tinggi untuk bisa disebut UHNWI. Warga Monako harus memiliki kekayaan US$ 7,9 juta atau setara Rp 110,6 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$) untuk bisa masuk klub elite ini.
Negara Asia dengan limit terbesar untuk masuk klub elite ini adalah Singapura. Negara tetangga Indonesia adalah salah satu pusat ekonomi Asia dan dunia.
Dengan kekayaan US$ 2,9 juta atau setara dengan Rp 40,6 miliar penduduk Negeri Singa ini bisa masuk klub elite top ini.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Kekayaan minimal untuk bisa masuk klub elite ini tidak terlalu tinggi di Indonesia, mengingat Indonesia masih tergolong sebagai negara berkembang atau emerging country.
Indonesia bersama dengan India dan Filipina memiliki angka kekayaan minimum yang sama untuk masuk klub elite ini. Angka kekayaan minimal tersebut adalah US$ 60.000 atau setara dengan Rp 840 juta.
Dengan jumlah penduduk 270 juta, jika anda ingin masuk klub elite top 1% dari populasi, atau berisi sekitar 2,7 juta penduduk Indonesia ini, maka Anda harus memiliki kekayaan sejumlah Rp 840 juta.
NEXT: Sangat Kaya dan Super Kaya, Investasi Properti?
Knight Frank Wealth Report 2021 mengungkap kecenderungan investasi para orang kaya alias konglomerat (crazy rich) global.
Dalam laporan ini, Knight Frank mengemukakan proyeksi pertumbuhan jumlah individual super kaya alias Ultra High Net Worth Individual (UHNWI) dalam 5 tahun ke depan.
Asia memuncaki proyeksi 5 tahunan pertumbuhan orang UHNWI, dipimpin oleh Indonesia dengan proyeksi kenaikan 67% pada 2025.
Tapi secara rinci, Knight Frank membaginya menjadi dua. Pertama, orang sangat kaya atau high net worth individual (HNWI). Pada 2015 jumlah penduduk sangat kaya di Indonesia berjumlah 14.730. Penduduk sangat kaya/HNWI/miliarder adalah penduduk yang memiliki jumlah kekayaan di atas US$ 1 juta atau setara dengan Rp 14 miliar.
Pada 2020 angka ini bertambah naik 45% menjadi 21.430 orang. Angka ini diperkirakan melesat tajam di tahun 2025, yang diproyeksikan naik 110% menjadi total 45.063 orang.
Kategori kedua dalam laporan Knight Frank ini adalah penduduk ultra-kaya/crazy rich (UHNWI). Kategori ini diisi oleh penduduk dengan jumlah kekayaan minimum sebesar US$ 30 juta atau setara dengan Rp 420 miliar.
Pada 2015, di Indonesia hanya terdapat 516 individu yang masuk kategori ini. Angka ini naik 30% di tahun 2020 menjadi 673 individu, dan berdasarkan proyeksi Knight Frank angka ini akan kembali naik 67% dalam 5 tahun ke depan menjadi 1.125 orang.
Meski memiliki pertumbuhan paling besar, proyeksi jumlah taipan crazy rich (UHNWI) asal Indonesia masih kalah dengan negara ekonomi kuat lain di Asia.
China adalah sarang crazy rich Asian dengan jumlah UHNWI sebanyak 103.000 orang, India memiliki 11.198 orang, Singapura memiliki 4.888 orang. Jumlah warga crazy rich di Indonesia masih lebih banyak dari negara jiran, Malaysia, dengan proyeksi julah crazy rich pada 2025 sebanyak 801 orang.
Sedangkan untuk crazy rich dunia, Amerika serikat masih menjadi negara pemimpin dengan total jumlah UHNWI sebanyak 223 ribu orang.
Properti Mewah
Knight Frank juga menyertakan indeks bernama PIRI 100 (Prime International Residential Index) dalam laporannya. PIRI adalah indeks yang digunakan untuk menginvestigasi tren-tren utama yang mempengaruhi pasar properti mewah di kancah global.
Indeks ini berisi 100 kota besar utama tempat berjamurnya properti eksklusif, salah satu kota tersebut adalah Jakarta.
Walapun pandemi melanda seluruh dunia sepanjang tahun 2020, harga properti mewah di banyak kota besar tetap mengalami kanaikan.
Hanya terdapat 29 dari total 100 kota yang mengalami penurunan harga properti mewah. Harga properti mewah di Jakarta turun 1,2% sepanjang tahun 2020. Harga properti mewah juga turun 3,6% di Kuala Lumpur, dan terparah di Asia Tenggara dialami Bangkok yang turun 7,3% akibat sepinya kunjungan turis karena pandemi.
Properti mewah pilihan para crazy rich juga mengalami perubahan. Pada laporan ini mayoritas crazy rich dunia lebih memilih membeli properti di resor tepi pantai atau properti mewah di wilayah pedesaan dibandingkan dengan di area urban dan perkotaan.
Sebagai catatan, sebelumnya Forbes merilis daftar nama crazy rich Indonesia tahun ini. Ada beberapa perubahan ranking maupun nilai aset kekayaan yang dimiliki oleh para sultan Tanah Air.
Di posisi pertama masih diduduki oleh duo Hartono bersaudara dari Grup Djarum yang mengusai 54,94% saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Total kekayaan dua bersaudara asal Kudus ini mencapai US$ 38,8 miliar atau setara dengan Rp 546,3 triliun.
Di posisi kedua juga masih tetap diduduki oleh keluarga pendiri Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja. Kekayaan keluarga Sinar Mas Group disebut Forbes bertambah US$ 2,3 miliar atau Rp 32,4 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia 50 Crazy Rich RI, Total Kekayaan Sampai Rp 1.873 T
