
Ada Utang di Balik Rekor Cadangan Devisa Indonesia

Selain penarikan pinjaman, penerimaan pajak juga disebut menaikkan cadangan devisa. Target penerimaan pajak di tahun 2021 sebesar Rp 1.229,8 triliun, naik 14,18% dibandingkan realisasi sementara tahun 2020 lalu.
Berdasarkan laporan APBN KiTa, edisi Februari lalu, penerimaan pajak di bulan Januari sebesar Rp68,45 triliun, atau 5,57 persen dari target tersebut. Dibandingkan dengan Januari 2020, penerimaan pajak di bulan Januari masih -15,32% year-on-year (YoY).
![]() |
Meski jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu, tetapi penerimaan pajak per bulannya terus menunjukkan tren pemulihan, pasca merosot di bulan Maret hingga Mei tahun lalu.
Sementara harga komoditas ekspor andalan Indonesia masih tinggi. Harga Batu Bara Acuan (HBA) Februari 2021 melonjak ke posisi US$ 87,79 per ton, atau naik 15,75% dari posisi harga Januari 2021 yang sebesar US$ 75,84 per ton.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan, kenaikan ini dipicu sentimen yang dibentuk oleh super siklus komoditas.
"Adanya sentimen commodity supercycle, antara lain kenaikan harga gas ikut memperkuat harga batu bara," papar Agung, seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian, Kamis (04/02/2021).
Kemudian rata-rata harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik 0,61% di 3.544 ringgit per ton (US$ 870/ton).
Pemerintah di awal Desember 2020 mengubah besaran tarif pungutan ekspor minyak kelapa sawit menjadi disesuaikan berdasarkan batasan lapisan nilai harga CPO yang mengacu pada harga referensi yang ditetapkan Menteri Perdagangan.
Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan No.191/PMK.05/2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No.57/PMK.05/2020 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Pada Kementerian Keuangan. Peraturan tersebut berlaku sejak 10 Desember 2020.
Dalam peraturan baru tersebut, tarif pungutan ekspor untuk minyak kelapa sawit (CPO) minimal sebesar US$ 55 per ton dan paling tinggi US$ 255 per ton.
Dengan harga CPO di kisaran US$ 870 per ton, maka pungutannya sebesar US$ 135.ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]