Jakarta, CNBC Indonesia - Megaskandal dugaan korupsi PT Asabri (Persero) terus disidik. Kejaksaan Agung (Kejagung) juga telah melakukan tindakan penyitaan barang bukti dalam dugaan korupsi dana investasi Asabri periode dengan kerugian negara mencapai Rp 23,74 triliun pada periode 2012-2019.
Sudah ada sembilan tersangka kasus ini dan penyitaan dilakukan atas sejumlah aset milik para tersangka termasuk duet Heru Hidayat, Komisaris Utama PT Trada Minera Tbk (TRAM), dan Benny Tjokrosaputro (Bentjok), Direktur Utama PT Hanson International Tbk (MYRX.
Keduanya juga menjadi terdakwa di kasus asuransi BUMN lainnya yakni PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dengan kerugian negara mencapai Rp 16,8 triliun.
Secara keseluruhan, untuk sementara, di kasus Asabri, ada sembilan tersangka yakni:
1. Mayjen Purn Adam Rachmat Damiri (ARD) sebagai Direktur Utama PT Asabri periode 2011-2016
2. Letjen Purn Sonny Widjaja (SW) sebagai Direktur Utama PT Asabri periode 2016-2020
3. Bachtiar Effendi (BE) sebagai Kepala Divisi Keuangan dan Investasi PT Asabri periode 2012-2015
4. Hari Setianto (HS) sebagai Direktur Investasi dan Keuangan PT Asabri periode 2013-2019
5. Ilham W Siregar (IWS) sebagai Kepala Divisi Investasi PT Asabri periode 2012-2017
6. Lukman Purnomosidi (LP) sebagai Presiden Direktur PT Prima Jaringan & Dirut PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP)
7. Heru Hidayat (HH) sebagai Presiden PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM)
8. Benny Tjokrosaputro (BT) atau Bentjok sebagai Komisaris PT Hanson International Tbk (MYRX)
9. Jimmy Sutopo (JS), Direktur PT Jakarta Emiten Investor Relationship
Untuk Heru Hidayat, Kejagung melakukan penyitaan terhadap beberapa asetnya.
"Terhadap aset tersangka yang telah disita tersebut, selanjutnya akan dilakukan penaksiran atau taksasi oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) guna diperhitungkan sebagai penyelamatan kerugian keuangan negara didalam proses selanjutnya," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak dalam siaran pers, dikutip Kamis (4/3/2021).
Berikut ini daftar aset milik Heru Hidayat yang disita oleh Kejagung.
1. Kapal LNG Aquarius atas nama PT. Hanochem Shipping;
2. Sebuah mobil Ferrari Tipe F12 Berlinetta warna abu-abu metalik No. Polisi B 15 TRM atas nama Tersangka HH;
3. Lahan Tambang Nikel atas nama PT. Tiga Samudra Perkasa seluas 3.000 Ha;
4. Lahan Tambang Nikel atas nama PT. Mahkota Nikel Indonesia seluas 10.000 Ha;
5. Lahan Tambang Nikel atas nama PT. Tiga Samudra Nikel seluas 10.000 Ha;
"Penyitaan asset-aset para Tersangka lainnya masih dilakukan pelacakan dengan bekerja sama dengan Pusat Pelacakan Aset baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri," ujar Leonard.
Sebagai catatan, dalam konferensi pers Selasa (9/2), Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Febrie Adriansyah mengatakan Kejagung melakukan penyitaan terhadap 20 kapal milik Komisaris Utama TRAM Heru Hidayat.
"Ada 20 kapal disita, kasus Asabri punya HH [Heru Hidayat], kejar ke mana dapat," kata Febrie Adriansyah di kompleks Kejagung, Selasa (9/2).
Kapal yang menjadi sitaan Kejagung berbeda-beda. Namun tidak ada spesifikasi satu per satu mengenai jenis kapal tersebut, termasuk soal lokasi penyitaannya. Hanya saja, Febrie menyebut salah satu kapal tersebut.
"Kapalnya satu terbesar di Indonesia, untuk angkut, jenis kapalnya Liquefied Natural Gas [LNG], nama kapalnya LNG Aquarius," sebutnya.
Heru memang memiliki TRAM yang merupakan perusahaan penyediaan jasa transportasi laut, pertambangan, dan konstruksi.
"Yang sekarang penyidik dapet kapal 20, punya Heru Hidayat sudah disita, macam-macam jenisnya," tuturnya.
Berdasarkan data situs GTS Internasional, kapal ini dibangun pada 1 Oktober 1973 dan dikirim pada 6 December 1977, Pemiliknya yakni PT Hanochem Shipping, anak perusahaan Trada Maritime (kini bernama Trada Alam Minera). Adapun periode operasinya Bontang - Jakarta, dengan jenis LNG tanker.
Ini bukan kali pertama aset Heru Hidayat menjadi sitaan Kejagung. Pada kasus lainnya, yakni korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), di mana ia juga menjadi terdakwa dan sudah divonis, asetnya juga sudah banyak yang menjadi sitaan, di antaranya dua Toyota Vellfire dengan pelat B 88 RTN keluaran tahun 2016 dan plat B 89 RTN keluaran tahun 2017.
Lebih dari itu, ada juga penyitaan pada tambang batu bara, tambang emas, hingga perusahaan ikan arwana yang diduga melalui PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP).
Di kasus Jiwasraya yang juga perusahaan asuransi BUMN, Heru Hidayat sudah divonis hukuman penjara seumur hidup dan denda Rp 10,72 triliun.
NEXT: Aset Bentjok, Jimmy hingga Sonny
Bentjok
Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung juga telah melakukan tindakan penyitaan barang bukti kasus dugaan korupsi Asabri di aset-aset Benny Tjokrosaputro (Bentjok), bos Hanson International.
Adapun obyek dalam penyitaan kali ini adalah tanah dan properti dengan luas total 4,31 juta meter persegi atau 431,16 hektare.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak menjelaskan beberapa barang bukti yang sudah berhasil disita dalam perkara ini terdiri atas 854 bidang tanah.
Berikut ini rinciannya :
1. 155 bidang tanah yang terletak di Kabupaten Lebak (berdasarkan akta jual beli), dengan luas total 343.461 m2 ;
2. 566 bidang Tanah yang terletak di Kabupaten Lebak (berdasarkan Surat Pelepasan / Pengakuan Hak (SPH) dengan luas seluruhnya 1.929.502 m2;
3. 131 bidang Tanah yang terletak di Kabupaten Lebak (sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan) atas nama PT. Harvest Time dengan luas total 1.838.639 m2;
4. 2 bidang Tanah yang terletak di Kota Batam (sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan) atas nama PT. Mulia Manunggal Karsa luas total 200.000 m2.
"Terhadap aset Tersangka yang telah disita tersebut, selanjutnya akan dilakukan penaksiran atau taksasi oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) guna diperhitungkan sebagai penyelamatan kerugian keuangan negara didalam proses selanjutnya," ujar Leonard dalam siaran pers, dikutip Kamis (4/3/2021).
Jimmy Sutopo
Kejagung juga melakukan penyitaan atas sejumlah aset milik tersangka Jimmy Sutopo(JS) yang menjabat sebagai Direktur PT Jakarta Emiten Investor Relationship.
Berikut ini daftar aset milik Jimmy Sutopo yang disita oleh Kejagung.
1. 1 unit mobil Rolls Royce Phantom Coupe warna Hitam No Polisi: B 7 EIR ;
2. 1 unit mobil Mercedes Bens type M-AMG S63 CPAT (C217CBU);
3. 1 unit mobil Nissan Teana warna Hitam No Polisi: B 1940 SAJ;
4. Uang tunai dalam berbagai mata uang rupiah dan asing dan berbagai pecahan yang jika dirupiahkan bernilai kurang lebih senilai Rp.73.336.830.
5. 1 lembar Cek BCA No. BF 914429 senilai Rp.2.000.000.000, atas nama Tersangka JS;
6. 1 buah Jam Tangan Merk Cartier Warna Gold dengan tali jam warna hitam;
7. 1 buah Jam Tangan Merk Audermars Piguet Warna Gold dengan tali jam warna hitam;
8. 1 buah Jam Tangan Merk Audermars Piguet Warna Gold dengan tali jam warna coklat;
9. 1 buah Jam Tangan Merk Audermars Piguet Warna Silver dengan tali jam warna hitam
10 1 buah Jam Tangan Merk Audermars Piguet Warna Gold dengan tali jam warna hitam;
11. 1 buah Jam Tangan Merk Patek Philippe Geneve Nautilus warna Gold dengan tali jam warna hitam.;
12. 1 buah Jam Tangan Merk Patek Philippe Geneve Nautilus warna Gold dengan tali jam warna coklat;
13. 1 buah Jam Tangan Merk Patek Philippe Geneve Nautilus warna Silver dengan tali jam warna hitam;
14. 1 buah Jam Tangan Merk Breguet warna gold dengan tali jam warna hitam;
15. 1 buah Jam Tangan Merk Vacheron Constantin Geneve warna hitam dengan tali jam warna hitam;
16. 1 buah Jam Tangan Merk Vacheron Constantin Geneve warna hitam dengan tali jam warna hitam;
17. 1 buah Jam Tangan Merk Antonie Preziuso Geneve warna kombinasi silver gold dengan tali jam warna abu-abu;
18. 1 buah Jam Tangan Merk Hysek seri ABYSS Explorer warna kombinasi hitam gold (dalam kondisi tali karet putus);
19. 1 buah Jam Tangan Merk Hublot seri clasic fusion warna silver dengan tali jam warna biru, (dalam kondisi kulit putus);
20. 1 buah kalung warna emas dengan liontin bermotif "yin-yan" ;
21. 1 buah Cincin warna silver;
"Penyitaan asset-aset para Tersangka lainnya masih dilakukan pelacakan dengan bekerja sama dengan Pusat Pelacakan Aset baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri," ujar Leonard
NEXT: Aset bus-bus milik Sonny
Sonny
Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung telah melakukan penyitaan terhadap aset tersangka Letjen (Purn) Sonny Widjaja yang merupakan mantan Direktur Utama Asabri. Adapun obyek dalam penyitaan kali ini adalah 17 unit BUS Antar Kota Antar Provinsi.
"Terhadap aset Tersangka yang telah disita tersebut, selanjutnya akan dilakukan penaksiran atau taksasi oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) guna diperhitungkan sebagai penyelamatan kerugian keuangan negara didalam proses selanjutnya," ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjuntak, dikutip Kamis (4/3/2021).
"Penyitaan asset-aset para Tersangka lainnya masih dilakukan pelacakan dengan bekerja sama dengan Pusat Pelacakan Aset baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri," tambah Leonard.
Berikut ini rincian aset Sonny :
1. 1 Unit Bus Merek Mitshubishi warna kuning kombinasi, Nomor Polisi AD 1628 BD ;
2. 1 Unit Bus Merek Hino warna Orange Kombinasi, Nomor Polisi AD 1446 CD ;
3. 1 Unit Bus Merek Mitshubishi warna kuning Kombinasi, Nomor Polisi AD 1629 BD ;
4. 1 Unit Bus Merek Hino Warna Putih Kombinasi, Nomor Polisi AD 1737 BD ;
5. 1 Unit Bus Merek Hino Warna Kuning Kombinasi, Nomor Polisi AD 1736 BD ;
6. 1 Unit Bus Merek Hino Warna Kuning Kombinasi, Nomor Polisi AD 1401 CD ;
7. 1 Unit Bus Merek Mercedes Benz Warna Biru Kombinasi, Nomor Polisi Lama AD 1699 BD (Nomor Polisi Baru AD 7020 OD) ;
8. 1 Unit Bus Merek Hino Warna Abu Abu Silver, Nomor Polisi Lama AD 1681 BD (Nomor Polisi Baru AD 7029 OD) ;
9. 1 Unit Bus Merek Hino Warna Oranye, Nomor Polisi Lama AD 1682 BD (Nomor Polisi Baru AD 7030 OD) ;
10. 1 Unit Bus Merek Hino Warna Hijau Kombinasi, Nomor Polisi Lama AD 1649 BD (Nomor Polisi Baru AD 7027 OD)
11. 1 Unit Bus Merek Hino Warna Biru Kombinasi, Nomor Polisi AD 1409 CD
12. 1 unit Bus, Merk Hino Warna Biru Kombinasi dengan Nomor Polisi AD 1401 DD
13. 1 unit Bus, Merk Hino Warna Ungu Kombinasi, Nomor Polisi AD 1402 CD
14. 1 unit Bus, Merk Mercedes Benz warna Coklat Kombinasi, Nomor Polisi AD 1697 BD
15. 1 unit Bus, Merk Mercedes Benz warna Hitam Kombinasi, Nomor Polisi lama AD 1698 BD (Nomor Polisi Baru AD 7023 OD)
16. 1 unit Bus, Merk Hino warna Ungu Kombinasi, Nomor Polisi lama AD 1650 BD (Nomor Polisi Baru AD 7028 OD)
17. 1 unit Bus, Merk Hino warna Hijau Kombinasi, Nomor Polisi lama AD 1447 CD (Nomor Polisi Baru AD 1447 CD)
Sonny adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI AD yang pernah mengemban amanat sebagai Dansesko TNI. Lulusan Akademi Militer tahun 1982 ini menjadi Dirut Asabri pada periode 2016-2020.