Bonds AS Seksi Lagi! Wall Street Tumbang, IHSG Dibuka Merana

Putra, CNBC Indonesia
04 March 2021 09:23
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona merah pada perdagangan Kamis (4/3/21). Indeks acuan bursa nasional tersebut ambles 0,34% ke 6.355,37. Selang 8 menit koreksi IHSG berlanjut hingga 0,40% di level 6.350,12.

Nilai transaksi pagi ini sebesar sebesar Rp 1,5 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 51 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 24 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) Rp 19 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA yang dilego Rp 17 miliar dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang dijual Rp 3 miliar.

Bursa saham AS (Wall Street) berbalik melemah pada perdagangan Rabu kemarin setelah melesat hari sebelumnya. Yield Treasury yang kembali naik, serta data tenaga kerja yang mengecewakan membuat Wall Street terpukul.

Melansir data Refinitiv, indeks Dow Jones melemah 0,39% ke 31.270,09, S&P 500 merosot 1,3% ke 3,819,72, dan Nasdaq jeblok 2,7% ke 12.997,75.

YieldTreasury AS tenor 10 tahun kembali naik, setelah turun 3 hari beruntun. Bahkan kemarin sempat nyaris menyentuh level 1,5% lagi.

Banyak analis melihat kenaikan yield Treasury masih akan tertahan di kisaran 1,5%, sebab jika terus menanjak, maka akan memicu kecemasan terjadi taper tantrum yang dapat memicu gejolak di pasar keuangan global.

"Yieldsangat menentukan. Di kisaran 1,5%, yield obligasi bisa kompetitif dibandingkan dividend yield di pasar saham. Ingat, tidak ada risiko di obligasi, uang Anda kembali 100%," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel yang berbasis di Virginia (AS), seperti dikutip dariReuters.

Sementara itu laporan dari Automatic Data Processing Inc. (ADP) kemarin menunjukkan sektor swasta AS hanya merekrut 117.000 tenaga kerja. Ekonom dalampollingDow Jones sebelumnya memprediksi angka 225.000 pada Februari, atau naik dari posisi Januari (174.000).

Data dari ADP biasanya dijadikan acuan rilis data tenaga kerja AS pada Jumat nanti, sehingga bisa jadi pasar tenaga kerja AS laju pemulihannya mulai melambat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular