
Bursa Asia Pesta Pora! Hang Seng & Shanghai Meroket

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia kompak ditutup menguat pada perdagangan Rabu (3/3/2021), seiring optimisme pelaku pasar terkait pemulihan ekonomi yang semakin nyata dan ini mengalahkan kekhawatiran terkait dengan kebijakan pengetatan moneter di China.
Tercatat indeks Hang Seng Hong Kong dan Shanghai Composite China menduduki posisi pertama penguatan bursa saham Asia hari ini. Indeks Hang Seng ditutup meroket 2,7% ke level 29.880,42 dan indeks Shanghai meroket 1,95% ke 3.576,90.
Saham perbankan dan komoditas di kedua negara tersebut menjadi pendorong kenaikan indeks saham di Hong Kong dan China.
Berikutnya indeks KOSPI Korea Selatan juga melesat 1,29% ke 3.082,99. Indeks Nikkei Jepang menguat 0,51% ke 29.559,10 dan STI Singapura melonjak 0,89% ke 3.000,37.
Adapun untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,28% ke level 6.376,76 pada perdagangan hari ini.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi bursa kembali susut yakni menjadi Rp 12,7 triliun. Investor asing hari ini masih melakukan aksi buru saham dengan nilai pembelian bersih (net buy) Rp 356 miliar di pasar reguler.
Di China, harapan pertumbuhan ekonomi domestik dapat mengimbangi dan mengalahkan kekhawatiran pelaku pasar akan kebijakan moneter China yang lebih ketat, jelang pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional china yang akan dimulai pada Jumat (5/3/2021) lusa.
Di lain sisi, Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor jasa versi Caixin/Markit pada Februari berada di level 51,5 atau melemah dari posisi Januari 52. Artinya, sektor jasa di China masih ekspansif karena berada di atas level 50.
Dari Amerika Serikat (AS), kabar positif muncul di mana perangkat GDPNow milik Federal Reserve (The Fed) Atlanta menunjukkan PDB Negara Adidaya tersebut pada kuartal I-2021 akan tumbuh 10%.
Kalkulasi perangkat tersebut menggunakan data-data ekonomi AS terbaru, sehingga di awal kuartal prediksinya cenderung volatil, dan akan semakin akurat mendekati akhir kuartal.
Hal ini menciptakan optimisme bahwa pemulihan ekonomi terjadi di Negeri Paman Sam, yang akan memicu efek berantai ke negara lain di seluruh dunia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
