
Dear Investor BGTG, Siap-siap Ada PE Insidentil Jumat Ini!

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) berencana akan melaksanakan paparan publik atau public expose (PE) insidentil pada Jumat lusa. PE insidentil merupakan permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) pascasaham bank tersebut disuspensi atau dihentikan sementara perdagangannya pada hari ini, Rabu (3/3).
Dalam suratnya kepada otoritas bursa, Rabu (3/3), pihak manajemen BGTG akan melaksanakan PE insidentil pada Jumat (5/3/2021), pukul 11.00-11.30 WIB. Adapun PE ini akan dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom.
PE insidentil tersebut akan dihadiri oleh tiga pimpinan BGTG, yakni Presiden Direktur BGTG Lisawati, Direktur Sugiarto Surjadi, dan Direktur Setiawan Kumala.
"Sehubungan dengan public expose tersebut diatas, Materi Public Expose akan disampaikan kepada PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 Maret 2021," tulis Presiden Direktur BGTG Lisawati dan Direktur Sugiarto Surjadi dalam suratnya kepada BEI, dikutip Rabu (3/3/2021).
Dalam surat tersebut manajemen mengatakan, pelaksanaan paparan publik tersebut untuk memenuhi surat keputusan direksi Bursa Efek Indonesia No. Kep-00015/BEI/01-2021 pada 29 Januari 2021 tentang Perubahan Peraturan Nomor I-E tentang kewajiban penyampaian informasi.
Selain itu, dengan memperhatikan Surat Edaran Bursa Nomor SE-00003/BEI/05-2020 perihal Tata Cara Pelaksanaan Public Expose Secara Elektronik dan Pengumuman dari BEI Nomor Peng.SPT-0035/BELWAS/02-2021.
Sebelumnya, BEI memutuskan melakukan suspensi atau penghentian perdagangan sementara untuk saham BGTG mulai sesi 1 perdagangan hari ini, Rabu (3/3/2021).
Suspensi diberikan dalam rangka cooling down setelah harga saham tersebut tersebut bergerak liar dengan meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Penghentian sementara perdagangan kedua saham tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai.
Tercatat, dalam minggu ini BGTG sudah dua kali terkena suspensi. Sebelumnya, saham BGTG juga digembok oleh otoritas bursa pada Senin (1/3/2021) setelah sahamnya mengalami peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu sepekan.
Kemarin (2/3/2021), saham BGTG melesat 34,01% ke Rp 264/saham. Nilai transaksi saham ini sebesar Rp 195,42 miliar.
Sementara itu, dalam seminggu BGTG sudah melonjak 103,08%, sedangkan selama sebulan sudah menembus 288,24%. Bahkan, secara year to date (YTD), BGTG sudah meroket 407,69%.
Pada akhir bulan lalu, tepatnya 25 Februari 2021, BGTG sudah terpantau radar bursa setelah sahamnya mengalami unusual market activity (UMA) atau pergerakan saham yang tidak biasa.
Menanggapi permintaan penjelasan dari bursa terkait UMA, manajemen BGTG menyatakan, perusahaan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai saham perseroan.
"Tidak ada informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material yang dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkapkan kepada publik," jelas pimpinan BGTG dalam keterangannya, Senin (1/3).
Selain itu, pihak BGTG sebelumnya juga menjelaskan, perusahaan belum memiliki rencana aksi korporasi setidaknya dalam 3 bulan ke depan.
"Perseroan untuk saat ini belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat, termasuk rencana korporasi yang akan berakibat terhadap pencatatan saham perseroan di Bursa (paling tidak dalam 3 bulan mendatang)," tulis sekretaris perusahaan Bank Ganesha Febrina Kenya Savitri dalam tanggapan soal volatilitas saham BGTG, pada 22 Februari 2021, dikutip Rabu (3/3/2021).
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penuhi Modal Inti, Bank Ganesha Mau Rights Issue Rp 1,1 T
