
Harga CPO Dekati RM 4.000/ton, Sahamnya Lompat Jumpalitan

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten kelapa sawit hari ini mulai bangkit setelah harga kelapa sawit (crude palm oil/CPO) hampir mendekati RM 4.000/ton pada Senin (1/2/2021) kemarin.
Ada setidaknya 5 saham minyak sawit yang berhasil menguat pada pukul 09:10 WIB atau perdagangan awal sesi pertama hari ini.
Simak pergerakan saham minyak sawit pada pukul 09:10 WIB hari ini.
Tercatat di posisi pertama terdapat saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) yang sudah melesat 5,78% ke level Rp 476/unit pada perdagangan awal sesi I hari ini.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi saham SIMP pagi ini telah mencapai Rp 7,8 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 16,5 juta lembar saham. Investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) di pasar reguler sebanyak Rp 757,56 juta.
Selanjutnya di posisi kedua ada saham PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) yang menguat 2,21% ke posisi Rp 1.385/unit pada pukul 09:10 WIB pagi hari ini.
Tercatat nilai transaksi saham LSIP sudah mencapai Rp 17,3 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 12,6 juta lembar saham. Investor asing juga melakukan net buy di pasar reguler sebanyak Rp 1,37 miliar.
Sedangkan penguatan paling minor dialami oleh saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) yang naik 0,44% ke posisi 11.300/unit pada pagi hari ini.
Adapun nilai transaksi saham AALI mencapai Rp 1,7 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 154 ribu lembar saham. Namun, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) di pasar reguler sebanyak Rp 512 juta.
Kenaikan saham kelapa sawit tersebut terjadi di tengah kenaikan harga CPO yang saat ini hampir menyentuh level harga RM 4.000/ton.
Sebelumnya, harga CPO sempat melesat 2,06% dan tembus RM 3.819/ton. Namun hingga sesi istirahat siang kemarin, harga CPO mengalami penurunan apresiasi. Pada Senin (1/3/2021) pukul 11.30 WIB, harga CPO kontrak Mei 2021 di Bursa Malaysia Derivatif Exchange hanya naik 1,32% ke RM 3.792/ton.
Kenaikan harga CPO mengekor naiknya minyak nabati substitusi di bursa berjangka lain. Harga kontrak minyak kedelai dan sawit di Bursa Komoditas Dalian masing-masing melesat 3,1% dan 2,2%.
Kemudian harga kontrak minyak mentah juga naik lebih dari 1% hari ini. Kenaikan harga minyak mentah membuat harga CPO mendapat angin segar. Pasalnya CPO merupakan bahan baku untuk pembuatan biodiesel yang merupakan bahan bakar alternatif untuk minyak.
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) meramal produksi CPO di tahun 2021 naik 3,5% (year-on-year/yoy) menjadi 49 juta ton dari realisasi tahun lalu yang hanya sebanyak 47,4 juta ton.
Untuk segmen konsumsi domestik, permintaan minyak sawit diperkirakan bakal tumbuh 2% (yoy) menjadi 8,4 juta ton, khusus untuk produk makanan saja. Sementara untuk produk oleokimia GAPKI meramal akan ada kenaikan 14% (yoy) dari 1,57 juta ton menjadi 1,8 juta ton tahun ini.
Di tahun ini pemerintah Indonesia menargetkan penyaluran biodiesel B30 menjadi 9,2 juta kiloliter. Dengan skenario pemerintah melanjutkan program B30 GAPKI mengharapkan adanya kenaikan permintaan sebesar 12% (yoy) menjadi 8 juta ton.
Apabila menggunakan skenario tersebut maka stok akhir tahun di Indonesia akan mencapai 7 juta ton.
Sementara itu di negeri tetangga, Dewan Minyak Sawit Malaysia mematok CPO di tahun ini naik menjadi 19,6 juta ton dari 19,1 juta ton tahun lalu.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meski Jumat Ambles, Harga CPO Masih Moncer dalam Sepekan Lho!