
Rupiah Sudah Lama Teraniaya, Sekarang Diangkat Derajatnya

Kedua, pemulihan ekonomi dunia sepertinya berada di jalur yang benar. Ini terkonfirmasi dengan data aktivitas manufaktur yang meningkat.
IHS Markit dan JPMorgan melaporkan, aktivitas manufaktur dunia yang dicerminkan dengan Purchasing Managers' Index (PMI) berada di 53,9 pada Februari 2021. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 53,6.
PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Skor di atas 50 menandakan industriawan berada di fase ekspansi.
"Sektor manufaktur global menunjukkan daya tahan menghadapi gelombang kedua pandemi virus corona. Kabar baiknya lagi, penciptaan lapangan kerja mulai terlihat," kata Olya Borichevska, Global Economist JPMorgan, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Ketiga, ada kabar baik dari vaksin anti-virus corona. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (US FDA) telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin buatan Johnson&Johnson. Berbeda dari vaksin lain, bikinan J&J hanya butuh satu dosis untuk membentuk kekebalan tubuh menghadapi virus corona.
"Empat juta dosis sudah ada di truk dan siap dikirim ke berbagai tempat di AS," ungkap Paul Stoffels, Chief Scientific Officer J&J, seperti diberitakan Reuters.
Tiga kabar ini membawa optmisme yang luar biasa di pasar keuangan dunia. Dini hari tadi, bursa saham New York menguat tajam di mana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 1,95%, S&P 500 melesat 2,38%, dan Nasdaq Composite meroket 3,01%.
"Kondisi makroekonomi yang terus membaik, ditambah dengan vaksinasi yang semakin cepat, memberi gambaran akan masa depan yang lebih cerah. Sentimen di pasar sedang sangat positif," ujar Keith Buchanan, Portfolio Managers di Globalt yang berbasis di Atlanta (AS), seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)