3 Saham Bank Syariah Ambruk, Ada yang Sudah Cuan 1.700% Gaes!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
01 March 2021 14:31
Dok Bank Net Syariah
Foto: Dok Bank Net Syariah

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga saham bank syariah tercatat melemah di zona merah pada perdagangan siang ini, Senin (1/3/2021), pukul 13.54 WIB. Pelemahan ini tampaknya akibat adanya aksi ambil untung (profit taking) oleh para investor seiring dengan pergerakan saham bank-bank syariah yang begitu tinggi.

Data BEI mencatat, saham PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk (BANK) tercatat mengalami penurunan harga paling parah dengan menyentuh auto rejection bawah (ARB), yakni 6,86% ke Rp 1.900/saham siang ini.

Nilai transaksi saham BANK sebesar Rp 43 miliar dengan volume perdagangan 23 juta saham. Asing tercatat melakukan aksi jual bersih senilai Rp 8,10 juta.

Dalam seminggu, BANK sudah mencatatkan kenaikan harga sebesar 57,02%, sedangkan selama sebulan sudah meroket setinggi 1.744,66%.

Pada siang ini, saham BANK melanjutkan pelemahan sejak Jumat lalu (26/2), yang anjlok setelah menyentuh ARB sebesar 6,85% dan kemudian ditutup sebagai top losers.

Sebelumnya, saham BANK begitu perkasa sejak awal initial public offering (IPO) pada 1 Februari 2021, dengan terus melaju di zona hijau. Hanya suspensi perdagangan pada 11 Februari 2021 dan 17-18 Februari yang bisa menghentikan amukan saham ini.

Saham bank syariah kedua, yakni PT Bank BPTN Syariah Tbk (BTPS), juga anjlok 3,6% ke Rp 3.950/saham setelah sejak awal perdagangan hari ini berada di zona merah.

Nilai transaksi saham BTPS tercatat sebesar Rp 24,80 miliar dengan volume perdagangan 6,32 juta. Sementara, asing melego saham BTPS sebesar Rp 1,09 miliar.

Selama seminggu terakhir, BTPS menguat 1,29%, sementara selama sebulan BTPS sudah melesat 15,88%.

Selanjutnya, saham bank syariah pelat merah, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), tercatat turun tipis 0,68% ke Rp 2.920/saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 109,77 miliar. Asing malah tercatat melakukan aksi beli di saham BRIS sebesar Rp 4,64 miliar pada siang ini.

Saham BRIS mencatatkan penguatan sebesar 5,42% selama seminggu, sedangkan selama sebulan, saham bank yang resmi beroperasi pada 1 Februari lalu ini sudah melesat 20,08%.

Berbeda dengan ketiga bank syariah di atas, saham PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) melesat 8,00% ke Rp 108/saham pada siang ini, setelah ambles 6,54% pada penutupan pasar Jumat lalu (26/2).

PNBS membukukan nilai transaksi sebesar Rp 48 miliar dengan volume 455 juta saham pada perdagangan siang ini.

Selama seminggu, PNBS berhasil melejit sebesar 25,58%, sementara selama sebulan saham bank milik Panin Group ini sudah terbang 67,19%.

Berdasarkan data prospektus IPO dari Bank Net Syariah, prospek perbankan syariah berdasarkan data historis sebetulnya memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat bertumbuh di Indonesia.

Hal ini didukung oleh beberapa faktor penting seperti, Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, tingkat masyarakat Indonesia yang unbankable masih tinggi dan market share perbankan syariah terhadap industri perbankan yang masih rendah, hanya sekitar 6,00% per 31 Desember 2019.

Apalagi saat ini hanya terdapat 14 Bank Umum syariah yang beroperasi di Indonesia yang menyebabkan ruang gerak perbankan syariah masih sangat besar.

Kemudian, sentimen berikutnya yakni prospek digital banking teknologi digital sedang dan akan mentransformasi ekosistem perbankan di Indonesia.

Menurut McKinsey research tahun 2019, industri perbankan di Indonesia menunjukkan tren perpindahan pengguna pelanggan konvensional menuju perbankan digital yang cukup masif dibandingkan survey yang dilakukan tahun 2014.

"Saat ini, penetrasi digital sudah mencapai 1,6 kali jika dibandingkan tahun 2014 dan telah mencapai posisi 58% sejalan dengan transformasi yang terjadi di negara-negara emerging market Asia," tulis manajemen BANK mengutip McKinsey.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Alasan Saham BRIS Masih Seksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular