
Pendapatan Drop, Laba SMGR Malah Naik jadi Rp 2,79 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen semen BUMN, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tercatat membukukan kenaikan laba bersih sebesar 16,72% secara tahunan (year on year/YoY) pada akhir 2020 menjadi Rp 2,79 triliun. Pada periode yang sama tahun 2019 tercatat laba bersih perseroan sebesar Rp 2,39 triliun. .
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, terjadi kenaikan laba bersih per saham menjadi senilai Rp 471 dari sebelumnya Rp 403.
Kenaikan laba bersih ini terjadi ketika perusahaan mengalami penurunan pendapatan sebesar 12,87% YoY menjadi senilai Rp 35,17 triliun pada akhir tahun lalu.
Penurunan pendapatan ini juga dibarengi dengan turunnya beban pokok pendapatan menjadi senilai Rp 23,55 triliun dari Rp 27.65 triliun. Lalu juga terjadi penurunan beban penjualan menjadi Rp 2,80 triliun dari Rp 3,08 triliun.
Beban keuangan perusahaan berhasil ditekan menjadi senilai Rp 2,32 triliun dari sebelumnya senilai Rp 320 triliun. Beban umum administrasi juga turun menjadi sebesar Rp 3,16 triliun dari Rp 3,53 triliun.
Pada periode tersebut, perusahaan mengalami kenaikan kerugian atas entitas asosiasi dan ventura bersama menjadi sebesar Rp 52,88 miliar dari sebelumnya Rp 1,79 miliar.
Selain itu juga memiliki beban operasional lainnya senilai Rp 4,41 miliar dari sebelumnya pada pos ini perusahaan mencatatkan penghasilan senilai Rp 91,96 miliar.
Pada akhir Desember lalu, tercatat nilai kas dan setara kas turun menjadi sebesar Rp 2,93 triliun dari sebelumnya akhir 2019 senilai Rp 3,95 triliun.
Nilai aset total juga turun jadi menjadi Rp 78,006 triliun dari sebelumnya Rp 79,80 triliun di akhir Desember 2019. Aset lancar tercatat senilai Rp 15,56 triliun dan aset tak lancar sebesar Rp 62,44 triliun.
Nilai liabilitas berhasil ditekan menjadi senilai Rp 40,57 triliun dari Rp 43,91 triliun. Total liabilitas jangka pendek sebesar Rp 11,50 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 40,57 triliun.
Sedangkan total ekuitas perusahaan di akhir periode tersebut mencapai Rp 35,65 triliun, naik dari Rp 33,89 triliun di akhir Desember 2019.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Semen Baturaja Masuk Holding, Ini Efeknya ke SMGR