
Awal Maret Ceria! IHSG Dibuka IHSG, Kasus Covid-19 Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan pertama bulan Maret Senin (1/3/21).
Indeks acuan bursa nasional tersebut dibuka naik 0,64% ke 6.281,85. Selang 5 menit IHSG masih menanjak 0,56% ke 6.275,16 jelang rilis PMI Manufaktur dan data inflasi Indonesia.
Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 1,1 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 8 miliar di pasar reguler.
Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 57 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 10 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Telkom Indonesia Tbk (ACES) yang dilego Rp 4 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang dijual Rp 12 miliar.
Dari dalam negeri kabara penurunan kasus covid-19 menjadi katalis perdagangan hari ini. Kasus positif infeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia bertambah 5.560 orang pada Minggu (28/2/2021). Jumlah ini terus melandai dibanding hari sebelumnya yang mencapai 6.208 kasus.
Selai itu, hari ini akan dirilis data aktivitas sektor manufaktur Indonesia, serta data inflasi.
IHS Markit pada awal Februari lalu melaporkan PMI manufaktur periode Januari 2021 berada di 52,2. Naik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 51,3 sekaligus menjadi yang tertinggi dalam 6,5 tahun terakhir.
Yang lebih bagus lagi, ekspansi sektor manufaktur masih terjadi saat ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali. PPKM tersebut sebelumnya dikhawatirkan membuat ekspansi sektor manufaktur melambat.
"Sektor manufaktur Indonesia masih berada di jalur pemulihan pada awal 2021. Produksi industri dan pesanan baru (new orders) meningkat ke posisi tertinggi. Tren ini akan mendorong kepercayaan diri pelaku usaha," kata Andrew Harker, Economics Director IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Jika ekspansi sektor manufaktur berlanjut di bulan Februari bahkan bisa lebih tinggi lagi tentunya akan memberikan dampak positif di pasar keuangan Indonesia.
Selain itu, Badan Pusat Statistik hari ini akan merilis dirilis data inflasi. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan inflasi Februari 2021 adalah 0,08% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/MtM). Sementara dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY) adalah 1,36%.
Jika konsensus tersebut tepat, artinya inflasi di Indonesia akan semakin melambat, sebab di bulan sebelumnya tercatat sebesar 0,26% MtM, dan 1,55% YoY. Melambatnya inflasi berarti daya beli masyarakat yang masih rendah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500