Bursa Saham RI Sempat Ambruk 1% Lebih, Kena Imbas Wall Street

Putra, CNBC Indonesia
26 February 2021 09:11
Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terkapar pada perdagangan akhir pekan Jumat (25/2/21). Indeks acuan bursa nasional tersebut dibuka terkoreksi lebih dari 1%. 

Selama 10 menit perdaganagn berlangsung, IHSG lanjut anjlok 1,26% ke level 6.203, terpengaruh amblesnya bursa Paman Sam. 

Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 1,6 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 189 miliar di pasar reguler.

Dari Negeri Paman Sam, Ketiga indeks saham Wall Street anjlok lebih 1,5%. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) terpangkas 1,8%. Indeks S&P 500 ambles 2,5% dan Indeks Nasdaq Composite memimpin pelemahan dengan koreksi 3,5%.

Penyebab utama harga saham-saham di AS berguguran masih sama yaitu kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. Imbal hasil nominal untuk US Treasury tersebut kini sudah tembus 1,5% sekaligus menjadi level tertinggi dalam satu tahun.

Kenaikanyieldtersebut membuat harga saham berjatuhan karena dua hal. Yield yang lebih tinggi ini merefleksikan ekspektasi inflasi yang tinggi sebagai akibat dari pulihnya permintaan dan ekonomi.

Dengan yield yang tinggi maka biaya pinjaman (borrowing cost) menjadi lebih mahal terutama untuk saham-saham di sektor teknologi yang aktif melakukan ekspansi lewat pembiayaan utang.

Kedua, kenaikanyieldkini sudah melampaui dividend yield dari indeks S&P 500. Ini yang membuat pasar akhirnya goyang lagi. Padahal selama ini saham merupakan aset yang lebih berisiko tetapi kini imbal hasilnya malah lebih rendah dari obligasi sehingga menjadi kurang menarik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular