
Wall Street Merah, Duh IHSG Bisa Babak Belur nih!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik diperkirakan masih akan dibayangi tekanan pada perdagangan menjelang akhir pekan ini. Tekanan tersebut antara lain imbas dari terkoreksinya indeks saham di bursa Wall Street, Amerika Serikat.
Kamis kemarin, kendati investor asing tak begitu atraktif melakukan pembelian bersih, namun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tetap melenggang di zona hijau dengan penguatan sebesar 0,62% ke level 6.289,64 poin.
Data perdagangan menunjukkan, nilai transaksi harian kemarin mencapai Rp 15,54 triliun. Pengamat pasar saham PT MNC Asset Management, Edwin Sebayang berpendapat, di saat cukup banyak investor saat ini terlena dan terpukau dengan kenaikan tajam saham bank digital, farmasi dan pertambangan kendati secara valuasi sudah terlampau tinggi.
Edwin mengingatkan, ada bahaya yang mengintai yakni naiknya yield (imbal hasil) obligasi AS baik yang tenor 2 tahun, semalam yield naik +40%, tenor 5 tahun, yield naik +32% & tenor 10 tahun, yield naik 9.3% membuat seluruh indeks di Wall Street turun tajam seperti Indeks Dow Jones (DJIA) -1,8% dan Nasdaq -3,56%.
Jika dikombinasikan dengan tajamnya kejatuhan EIDO (iShare MSCI Indonesia Investable Market Index Fund atau MSCI Indonesia ETF) sebesar -4.32% berpotensi mendorong IHSG jatuh di bawah level 6.200.
"IHSG diperkirakan akan bergerak pada rentang 6.154 - 6.307," kata Edwin Sebayang.
Pada pagi ini tiga indeks saham acuan Bursa New York tumbang. Ketiga indeks saham Wall Street anjlok lebih 1,5%. DJIA terpangkas 1,8%. Indeks S&P 500 ambles 2,5% dan Indeks Nasdaq Composite memimpin pelemahan dengan koreksi 3,5%.
Sentimen negatif lain datang dari rontoknya harga komoditas kesayangan investor saat ini yakni nikel turun -4,90% serta merosotnya harga timah -1,11% dan emas 1,66% yang berpotensi menjatuhkan harga saham di bawah komoditas tersebut.
Sementara itu, dalam riset harian, PT Samuel Sekuritas menyebutkan, Kamis kemarin IHSG berakhir di zona hijau pada level 6.289. Samuel menilai, IHSG masih terus menguji level resisten (batas atas) 6.300. Jika level ini bertahan, peluang untuk IHSG kembali tertekan ke support (batas bawah) 6.200.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500